Rentan Covid-19, Nelayan Minta Perhatian Pemerintah

Keluarga nelayan dan pelaku sektor perikanan rakyat lainnya menjadi kelompok yang paling rentan terpapar pandemi virus corona Covid-19.
Wahid salah seorang nelayan di Kota Serang, Selasa, 24 Maret 2020. (Foto: Tagar/Moh Jumri)


Jakarta- Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati menyebutkan, keluarga nelayan dan pelaku sektor perikanan rakyat lainnya menjadi kelompok yang paling rentan terpapar pandemi virus corona Covid-19. "Pemerintah diharapkan segera memberikan perhatian kepada mereka," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 April 2020 seperti dikutip dari Antara.

Anggaran  Pilkada serentak harus dialihkan untuk dana perlindungan khusus keluarga nelayan.

Susan menambahkan, pemerintah wajib mengalokasikan dana perlindungan khusus untuk keluarga nelayan yang pendapatannya menurun akibat penyebaran wabah tersebut. Tak hanya itu, pemerintah juga didesak untuk menunda pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2020 yang akan diselenggarakan di 270 daerah di Indonesia, dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

"Anggaran Pilkada serentak 2020 di 270 daerah harus dialihkan untuk dana perlindungan khusus keluarga nelayan dan pelaku perikanan lainnya di Indonesia," ucap Susan.

CoronaVirus corona Covid-19 telah menjadi pandemi, menyerang nyaris seluruh penduduk bumi. (Ilustrasi: Tagar/Aan Febriansyah)

Susan menjelaskan, dampak yang harus ditanggung oleh keluarga nelayan dan pelaku perikanan rakyat akibat penyebaran Covid-19, antara lain potensi lumpuhnya kehidupan ekonomi. Hal itu terlihat dengan menurunnya pendapatan karena terputusnya rantai dagang perikanan ikan dari nelayan sebagai produsen kepada masyarakat luas sebagai konsumen.

Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah  menyediakan dana tunai bagi masyarakat perikanan skala kecil.

Sebelumnya, pengamat sektor kelautan, Abdul Halim menginginkan pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait dapat membantu memberikan bantuan tunai kepada masyarakat perikanan skala kecil guna mengantisipasi dampak Covid-19. "Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah menyediakan dana tunai bagi masyarakat perikanan skala kecil yang terdampak," kata Abdul Halim di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, langkah seperti itu sudah dilakukan antara lain oleh pemerintah Malaysia. Abdul Halim yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan itu memaparkan, bahwa jumlah bantuan tersebut bisa berjumlah sekitar Rp 500 ribu per keluarga yang terdampak.

Sedangkan untuk memastikan data jumlah pihak penerima bantuan akibat dampak Covid-19, ucap Abdul, sebenarnya tinggal divalidasi dengan menggunakan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Covid-19, Turis Asing ke Indonesia Anjlok 30 Persen
BPS mencatat jumlah turis asing yan ke Indonesia pada Februari turun 30,42 persen dibandingkan Januari 2020. Ini imbas penyebaran virus corona.
Dampak Covid-19, Jokowi: UMKM Dapat Stimulus Ekonomi
Presiden Jokowi segera menyiapkan program stimulus ekonomi dan perlindungan sosial untuk pelaku UMKM yang terdampak virus corona Covid-19.
Covid-19 dan Solusi Atasi Dampak Krisis Ekonomi
Dampak dari terjadinya wabah Covid-19 ini bukan hanya sekadar penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga dampak secara ekonomi.