Rencana Pertemuan Menlu AS dan Menlu Rusia

Menlu AS, Antony Blinken dijadwalkan bertemu dengan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken (kiri) menyapa Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (kanan), saat mereka tiba untuk pertemuan di Harpa Concert Hall di Reykjavik, Islandia, 19 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, pada Kamis, 2 Desember 2021, dijadwalkan bertemu dengan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di tengah-tengah kekhawatiran mengenai penambahan pasukan di perbatasan kedua negara serta seruan bagi penyelesaian ketegangan melalui jalur diplomatik.

Pertemuan terpisah dijadwalkan berlangsung di sela-sela pertemuan tingkat menteri Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) di Stockholm, Swedia.

Blinken pada Rabu, 1 Desember 2021, menyatakan keprihatinan mengenai apa yang ia sebut bukti Rusia telah membuat rencana untuk “menggoyahkan stabilitas Ukraina dari dalam, serta operasi militer skala besar.” Ia memperingatkan Kremlin bahwa “kami akan menanggapi dengan tegas, termasuk dengan langkah-langkah ekonomi berdampak tinggi yang telah kami hindari penggunaannya pada masa lalu.”

blinken dan sekjen natoMenlu AS, Antony Blinken (kiri), dan Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, memberikan konferensi pers di Riga, Latvia, 30 November 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Blinken mengatakan Rusia akan menghadapi “konsekuensi berdaya jangkau jauh dan berjangka panjang” bagi agresi baru terhadap Ukraina, dan bahwa “diplomasi adalah satu-satunya cara bertanggung jawab untuk menyelesaikan potensi krisis ini.”

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada wartawan bahwa Blinken akan menegaskan poin-poin itu secara langsung kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Kamis, 2 Desember 2021.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada anggota parlemen pada Rabu (1/12) bahwa perundingan langsung dengan Rusia merupakan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan konflik di bagian timur Ukraina.

Rusia dan Ukraina telah saling menuduh pihak lain mengerahkan tentara di daerah di perbatasan mereka. Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea, Ukraina pada tahun 2014 dan telah mendukung anggota separatis di Ukraina Timur.

Berbicara hari Rabu, 1 Desember 2021, di Moskow, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pemerintahnya akan meminta jaminan bahwa NATO tidak melakukan ekspansi lebih jauh ke timur dan menghalangi pengerahan sistem senjata di dekat perbatasan Rusia (uh/ab)/voaindonesia.com. []

NATO Nyatakan Solidaritas Terhadap Ukraina

Blinken Mengingatkan Rusia Terkait “Agresi Terbaru” di Ukraina

NATO dan Uni Eropa Kecam Penumpukan Militer Rusia dekat Ukraina

Lithuania Pakai Anjing Cegah Imigran Menerobos Perbatasan

Berita terkait
NATO Nyatakan Solidaritas Terhadap Ukraina
Menteri luar negeri dari negara-negara anggota NATO menyatakan solidaritas terhadap setiap agresi Rusia terhadap Ukraina
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.