Rencana Datang ke Reuni 212, Anies: Biasa Saja, Bukan Sesuatu yang Luar Biasa

Rencana datang ke reuni 212 di Monas pada 2 Desember nanti, Anies Baswedan: 'Biasa saja, bukan sesuatu yang luar biasa.'
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) memberikan sambutan saat menghadiri Tablig Akbar Majelis Rasulullah dalam peringatan Maulid Muhammad SAW di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (20/11/2018). Tablig akbar dalam rangka memperingati hari kelahiran Rasulullah tersebut dihadiri ribuan umat muslim. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, (Tagar 27/11/2018) - Alumni 212 akan mengadakan reuni di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Minggu (2/12). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kemungkinan akan hadir dalam reuni ini.

"Seperti tahun lalu saya datang juga, meskipun saya bukan alumni. Lah iya, tapi saya datang Insya Allah," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Senin (26/11) mengutip kantor berita Antara.

Anies menjelaskan, saat ini sudah banyak kegiatan diselenggarakan di Monas dan dia hadir dalam kegiatan-kegiatan di Monas.

"Teman-teman bisa cek selama enam bulan atau satu tahun terakhir ini berbagai macam acara diselenggarakan di Monas, gubernur datang. Jadi bukan sesuatu yang luar biasa jika gubernur datang ke situ. Sesuatu yang biasa-biasa saja," kata Anies.

Saat Anies-Sandiaga memimpin Jakarta sejak 16 Oktober 2017, mereka mengizinkan kawasan Monas menjadi kawasan untuk umum.

Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menyebut pihaknya sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk kelancaran aksi 212 pada 2 Desember 2018 di kawasan Monas.

Slamet mengatakan rencananya akan ada ceramah dari Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang diperdengarkan kepada umat.

Kemudian, tausyiah akan disampaikan oleh Arifin Ilham dan akan ada persembahan dari penampilan Nissa Sabyan dalam aksi 212 itu.

"Sedang dipersiapkan untuk 212, Insya Allah tidak jauh beda dengan 212 di 2016. Dari berbagai provinsi sudah siap, sudah ada yang sewa beberapa gerbong kereta, sudah ada beberapa beli tiket pesawat, Insya Allah kita silaturahmi lagi," katanya.

MUI Persilakan Reuni 212

Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jakarta mempersilakan umat Islam untuk melakukan reuni 2 Desember (212) karena merupakan ajang silaturahim.

"Untuk silaturahim silakan, 212 adalah ajang silaturahim umat Islam," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta KH Munahar Mukhtar kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan reuni 212 harus dijadikan ajang silaturahim sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Akan tetapi, dia mengingatkan tidak boleh ada aksi anarkis dalam aksi reuni 212.

"Silakan umat Islam berbondong-bondong semuanya ke Monas, silaturahim enggak apa-apa, boleh dengan ulama dan habaib. Kita berkumpul dalam rangka mempersatukan umat, jangan anarkis," kata dia.

Kendati demikian, Munahar mengatakan dirinya tidak akan ikut serta dalam kegiatan tersebut. Alasannya, dirinya akan berada di Tanah Suci, Arab Saudi atau tidak berada di Indonesia.

Sudah Minta Izin ke Polda

Polda Metro Jaya mengatakan panitia 212 sudah meminta izin untuk mengadakan reuni di Monas.

"Polda Metro Jaya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia reuni 212," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (27/11).

Argo mengatakan pihaknya sudah menyiapkan personel untuk melakukan pengamanan dalam kegiatan tersebut.

"Jadi kegiatannya tanggal 2 Desember dan kemudian tentunya kita dari pihak kepolisian pada prinsipnya akan melakukan pengamanan tersebut. Kita akan mengamankan kegiatan tersebut," ucap Argo.

Dalam kegiatan reuni 212, kata Argo, pihaknya juga akan mempersiapkan pengaturan jalan seputaran Monas.

"Tentunya kita libatkan berkaitan nanti di jalan seperti petugas kepolisian lalu lintas, kira-kira apakah ada rekayasa lalu lintas, apakan nanti buka tutup, ataukah nanti ada penutupan jalan, maupun nanti contra flow. Itu nanti polisi lantas yang akan memperkirakan rencana operasinya," ujarnya.

Argo menambahkan dalam kegiatan pengamanan tersebut, pihaknya akan dibantu oleh TNI.

"Nanti ada dari sabara dan intelijen. Kita juga dibantu TNI dalam pengamanan tersebut. Ini sedang direncanakan oleh biro operasi di titik mana nanti menjadi fokus pengamanan," ungkapnya.

Menurut dia, kegiatan reuni 212 ini nantinya semuanya akan berjalan dengan tertib.

"Saya rasa ini kegiatan keagamaan dan kita yakin kegiatannya akan berjalan. Di Monas juga nanti semuanya akan tertib," tuturnya.

Tidak Punya Tujuan Jelas

Sebelumnya di Jakarta pada Sabtu malam (24/11), mengenai Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang akan melakukan reuni ini, calon wakil presiden RI nomor urut 01 Ma'ruf Amin menilai gerakan Persaudaraan Alumni 212 tidak memiliki tujuan yang jelas, dan menjadi sebuah gerakan politik.

"Masalah (Ahok) sudah selesai tapi oleh kelompok tertentu dihidupkan lagi PA 212, tidak jelas tujuannya. Begitu juga dibentuk GNPF ulama, ulamanya mana, fatwanya mana. Ini jadi gerakan politik, kita waspadai," kata Maruf dalam acara Zikir Kebangsaan dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ma'ruf menekankan dirinya ikut terlibat dalam gerakan 212 untuk mengawal kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dengan mengeluarkan fatwa bahwa Ahok menghina agama.

Kemudian dalam perjalanannya dibentuk Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), yang di dalamnya ada pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab dan ustaz Bachtiar Nasir.

"Kemudian digerakkan 411 dan 212, tujuannya supaya Ahok dihukum, alhamdulillah selesai. GNPF MUI saya bubarkan," ujar dia.

Namun, kata dia, setelah kasus Ahok selesai, gerakan lain muncul dengan nama PA 212 dan GNPF Ulama tanpa tujuan yang jelas dan menjadi gerakan politik. []

Berita terkait