Magelang - Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai melakukan rapid test terhadap para relawan yang bertugas di barak-barak pengungsian warga Merapi. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di lokasi pengungsian.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti mengatakan, rapid test ini akan menyasar seluruh relawan yang terlibat langsung di lokasi pengungsian.
"Jadi tidak hanya para pengungsi saja yang kami amankan, namun juga para relawan. Kami harapkan mereka semua sehat sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Retno, Kamis, 12 November 2020.
Meski demikian, Retno belum bisa memastikan jumlah relawan yang akan menjalani tes cepat. Pihaknya masih akan terus meng-update jumlah relawan di tiap lokasi pengungsian.
Jadi tidak hanya para pengungsi saja yang kami amankan, namun juga para relawan.
Sebelumnya, Bupati Magelang, Zaenal Arifin meminta agar penerapan protokol kesehatan di barak pengungsian warga Merapi bisa diperketat. Mengingat, banyak warga rentan yang menempati barak-barak tersebut.
Zaenal juga meminta secara khusus kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan rapid test kepada para relawan.
"Untuk para relawan yang membantu evakuasi itu harus selalu, sering, dilakukan rapid khusus bagi mereka. Karena mereka yang langsung bersentuhan dan berkontak dengan para pengungsi ataupun dari yang lain," kata Zaenal.
Baca juga:
- Objek Wisata Magelang di Zona Bencana Merapi Ditutup
- 9 Pengungsi Merapi di Magelang Reaktif, 2 di Antaranya Bayi
- Trauma Erupsi Merapi 2010, Warga Keningar Magelang Mengungsi
Tes awal deteksi covid terhadap relawan tersebut untuk mengetahui apakah ada yang reaktif atau tidak. Dengan tujuan menjaga kesehatan relawan itu sendiri maupun para pengungsi.
"Saya juga sudah memerintahkan Dinas Kesehatan, bahwa nanti yang boleh keluar masuk barak pengungsian adalah yang memang betul-betul berjaga di situ," imbuh Zaenal.
Salah satu relawan, Bibit, mengaku senang dan terbantu dengan adanya rapid test bagi para relawan. "Sangat membantu sekali ya, sangat senang, karena kami berinteraksi langsung dengan para pengungsi. Kalau ikut rapid test jadi tahu reaktif atau tidak," ucapnya. []