Rekor Kematian Corona di AS Melonjak, 1.939 Sehari

Hampir 2.000 orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 di Amerika Serikat meninggal dalam 24 jam terakir.
Petugas kesehatan duduk di bangku taman di Central Park kawasan Manhattan, Kota New York, Amerika Serikat, Senin, 30 Maret 2020. (Foto: Antara/Reuters/Jeenah Moon)



Washington - Hampir 2.000 orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 di Amerika Serikat (AS) meninggal dalam 24 jam terakhir, menurut data Universitas Johns Hopkins pada Selasa malam, 7 April 2020.

Angka harian mencapai rekor 1.939 membuat jumlah total kematian di AS menjadi 12.722 orang, mendekati negara dengan korban terbanyak Italia 17.127 orang dan Spanyol 13.798.

Baca Juga: Lockdown di Amerika Tidak Bikin Hancur Ekonomi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membela tanggapannya terhadap krisis, dan menyalahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dinilai bereaksi lambat. 

Mereka salah menyebutnya, seharusnya rekomendasi itu beberapa bulan sebelumnya.

Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Rabu, 8 April 2020, Trump mempertanyakan mengapa WHO telah memberikan "rekomendasi yang salah", tampaknya merujuk pada saran PBB terhadap pembatasan perjalanan internasional untuk memutus rantai penyebaran virus yang pertama kali terdekteksi di China. "Mereka salah menyebutnya, seharusnya rekomendasi itu beberapa bulan sebelumnya," tuturnya. 

Corona AmerikaPendeta Brian Mahoney mendengarkan pengakuan dosa di dalam mobil di tempat parkir Gereja Katolik St. Mary di tengah mewabahnya virus corona Covid-19) di Chelmsford, Massachusetts, Amerika Serikat, Rabu, 1 April 2020. (Foto: Antara/Reuters/Brian Snyder)

Trump mendapatkan banyak kritikan karena awalnya meremehkan virus yang disamakan dengan flu biasa. Ketika itu ia menyebutkan Amerika pasti bisa mengendalikan. Namun kemudian virus corona semakin menyebar, dan Trump memberlakukan darurat nasional.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan jumlah pasien rawat inap Covid-19 meningkat di negara bagian ini dengan jumlah kematian mencapai titik tertinggi. New York menyumbang lebih dari sepertiga dari total kasus infeksi virus corona. Hampir setengah jumlah kematian kumulatif nasional hingga Selasa, 7 April yang mencapai 5.489 orang. Di New York, ada 731 kematian baru yang dilaporkan pada Selasa.

Baca Juga: Chloroquine Jadi Obat Virus Corona di Amerika 

Namun Cuomo menyebutkan bahwa meningkatnya angka kematian akibat virus corona merupakan "indikator yang tertinggal" yang terjadi beberapa hari atau minggu setelah munculnya infeksi. Ia menunjuk sebaliknya untuk memperlambat tingkat rawat inap, penerimaan perawatan intensif, dan intubasi ventilator sebagai tanda langkah-langkah jarak sosial yang diberlakukan bulan lalu.[]

Berita terkait
Lima Fakta Kasus Covid-19 di Amerika Serikat
Lima fakta ini yang membuat Amerika Serikat tidak siap menghadapi Covid-19.
Wabah Corona Kini Berkecamuk di Amerika dan Italia
Ketika kasus baru di pusat wabah virus corona (Covid-19) di Wuhan, China, kian sedikit di Italia dan AS justru sebaliknya, kasus melampaui China
Gawat, Amerika Bisa Jadi Episentrum Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, Amerika Serikat bisa menjadi pusat (episentrum) pandemi global virus corona Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.