Rekor Baru Labkes Jabar Uji 3.000 Sampel Per Hari

Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar cetak rekor baru yang bisa uji 3.000 spesimen Covid-19 per hari dengan verifikasi
Ketua Divisi Pelacakan Kontak Deteksi Dini Pengujian Massal dan Manajemen Lab GTTP Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti. (Foto: jabarprov.go.id).

Kota Bandung – Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTTP) Covid-19 Provinsi Jawa Barat, telah mampu menguji sampel uji usap (swab test) melebihi 3.000 sampel dahak dan cairan hidung tenggorok yang sudah terverifikasi dalam satu hari.

Ribuan sampel tersebut berasal dari enam daerah yaitu dari Kabupaten-kabupaten Pangandaran, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi dan Kota Sukabumi, serta sampel lain seperti dari 88 siswa Provinsi Papua.

Ketua Divisi Pelacakan Kontak Deteksi Dini Pengujian Massal dan Manajemen Lab GTTP Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, mengatakan, saat ini, Pemda Provinsi Jawa Barat sedang menggelar Pekan Swab Massal di 17 kabupaten/kota melanjutkan uji usap di 10 daerah di kawasan Bodebek dan Bandung Raya yang melaksanakan PSBB Proporsional.

"Targetnya pada pekan pertama 25.000 sampel dengan sasaran seluruh PDP (Pasien Dalam Pengawasan), ODP (Orang Dalam Pemantauan), tenaga kesehatan, pedagang pasar, pemudik domestik dan dari luar negeri, serta kelompok rawan lainnya," kata Siska, di Balai Laboratorium Provinsi Jawa Barat, 21 Juni 2020.

Menurut Siska, pencapaian ini adalah rekor terbaru dan paling menggembirakan sepanjang penanganan Covid-19 di Jawa Barat dan pihaknya saat ini sedang merayakan bahwa mulai hari ini Labkes Jabar bisa memeriksa tes PCR lebih dari 3.000 sampel per hari.

"Balai Labkes Jawa Barat telah menerima 3.156 sampel yang sudah terverifikasi. Pencapaian ini sungguh berarti dalam upaya Jabar dalam mempercepat penanggulangan Covid-19 terutama untuk melacak dan memetakan penyebaran virus yang pada gilirannya berimplikasi pada penanganan pasien positif di rumah sakit," katanya.

Siska menyatakan, dengan kapasitas yang semakin meningkat, In Syaa Allah tidak ada lagi bottleneck dalam PCR atau diagnosa, memberikan percepatan dalam mendapatkan hasil (tes), dan tentu saja penanganan pasien akan lebih cepat.

"Kita harap rekor ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Namun hal ini tidak dapat dilakukan jika tidak ada sampel yang masuk ke laboratorium. Karenanya kita meminta partisipasi aktif masyarakat dengan sukarela dan terbuka dalam uji usap yang dilakukan di klinik kesehatan, mobile, maupun tes masif," tuturnya.

Siska menambahkan, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk takut dan khawatir atas uji usap ini karena pelayanan dilakukan oleh tenaga profesional dan dengan protokol keamanan kesehatan sesuai standar WHO.

"Tes masif merupakan bentuk rasa sayang Pemda Prov Jabar kepada masyarakat dan sebagai bagian upaya deteksi dini mencegah Covid-19. Jika tes masif optimal, maka GTTP Jabar tahu berapa orang yang telah terpapar Covid-19 dan tindakan lanjutannya pun akan lebih cepat. Ini merupakan cara kita semua untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dukung kami,” pungkasnya. (jabarprov.go.id).

Berita terkait
Hasil Tes Swab Puluhan Warga Majalengka Negatif
Jumlah ODP dan OTG yang menjalani tes swab di Majalengka, Jabar, sebanyak 54 orang dengan hasil semua negatif Covid-19
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)