Rekayasa Mata Novel Baswedan Sensasi Dewi Tanjung

Gerakan politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung melaporkan dugaan rekayasa mata Novel Baswedan ke polisi dinilai sekadar mencari sensasi.
Caleg PDIP Dewi Tanjung berpose saat berada di Polda Metro Jaya. (Foto: Twitter/_AyuMahesa

Jakarta - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai gerakan politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung melaporkan dugaan rekayasa mata Novel Baswedan ke polisi sekadar mencari sensasi.

"Saya kira itu hanya sekadar mencari sensasi saja," kata Wasisto dalam wawancara tertulis dengan Tagar, Minggu, 10 November 2019.

Dewi melaporkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya, karena meragukan peristiwa penyiraman air keras yang dialami Novel.

Apa tujuan Dewi Tanjung? Wasisto mengatakan Dewi sedang melakukan penggiringan opini.

"Saya pikir itu lebih pada penggiringan opini saja agar KPK dan penyidiknya perlu diawasi," kata Wasisto.

Sebelumnya, Novel Baswedan mengatakan laporan Dewi Tanjung itu mempermalukan dirinya sendiri.

Saya kira itu hanya sekadar mencari sensasi.

Novel BaswedanPenyidik KPK Novel Baswedan. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

"Kata-kata orang itu jelas menghina lima rumah sakit, tiga rumah sakit di Indonesia dan dua rumah sakit di Singapura," ujar Novel di Jakarta, Kamis, 7 November 2019.

Novel juga menyebut apa yang dilakukan Dewi itu menghina kepolisian.

"Apakah mau menghina polisi yang menginvestigasi, Komnas HAM yang melakukan pemeriksaan. Apakah dia mau menghina para tokoh yang bertemu saya dan melihat keadaan saya,” ujar Novel.

Tim kuasa hukum Novel Baswedan berencana melaporkan Dewi Tanjung ke kepolisian. Belum disebutkan kapan waktunya. Hanya disebut dalam minggu ini.

Dewi Tanjung usai melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya, Rabu, 6 November 2019, mengatakan Novel tidak memiliki bekas luka bakar di kulit wajahnya.

Dewi yang mengaku sebagai orang seni menyebutkan bila seseorang tersiram air panas reaksinya tidak berdiri tapi terduduk jatuh, terguling-guling, apalagi Novel tidak membawa air untuk disiram ke matanya.

Novel Baswedan, wajahnya disiram air keras oleh orang tak dikenal. Peristiwa terjadi ketika Novel usai salat subuh di masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sedang berjalan menuju pulang, Selasa, 11 April 2017. 

Pihak kepolisian sempat membentuk tim pencari fakta kasus mata Novel Baswedan. Namun hingga dua tahun lebih berlalu, siapa pelaku yang menyerang Novel Baswedan belum terungkap. 

Presiden Jokowi usai melantik Kabinet Indonesia Maju, 1 November 2019, meminta Kapolri Jenderal Idham Azis segera menuntaskan kasus teror terhadap Novel Baswedan. []

Baca juga:

Berita terkait
Kata Novel Baswedan Laporan Dewi Tanjung Tak Penting
Penyidik senior KPK Novel Baswedan tak mau menanggapi tuduhan yang dilontarkan oleh politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung.
Haris Azhar-Novel Baswedan Malas Gubris Dewi Tanjung
Direktur Lokataru Haris Azhar enggan menggubris Dewi Tanjung soal laporannya ke polisi terhadap hoaks penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Novel Baswedan Anggap Dewi Tanjung Hina Kepolisian
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengganggap pelaporan Politikus PDIP Dewi Tanjung malah menghina kepolisian.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.