Realokasi Anggaran Pendidikan Terserap untuk Covid-19

Realokasi anggaran pendidikan Rp 405 miliar akan terserap untuk penanggulangan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Ilustrasi penanganan PDP dengan gejala mirip terkena virus corona. PDP asal Pati berstatus mahasiswa meninggal dunia setelah dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menjelaskan ihwal rencana realokasi anggaran pendidikan di tengah pandemi virus corona (Covid-19), yang angka korban terjangkit virus tersebut dari hari ke hari kian mencemaskan. 

Dia menyebut, saat ini fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

“Total realokasi anggaran yang diajukan adalah Rp 405 miliar. Jumlah itu berasal dari anggaran ujian nasional (UN) yang tidak jadi dilaksanakan, efisiensi perjalanan dinas, juga program-program lain yang tidak mendesak,” kata Hetifah kepada Tagar, Kamis, 26 Maret 2020.

Baca juga: Di KTT, Jokowi Ajak Negara G20 Perang Lawan Covid-19

Dengan adanya bencana wabah Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan realokasi anggaran untuk turut menanggulangi bencana global ini. Hal itu, kata dia, telah sesuai dengan kemauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. 

Menurut Hetifah realokasi anggaran tersebut paling besar ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit (RS) pendidikan. 

Dia menyebut dana itu juga termasuk ditujukan guna mempersiapkan fakultas atau perguruan tinggi yang diperbantukan untuk menanggulangi Covid-19.

Total realokasi anggaran yang diajukan adalah Rp 405 miliar,

“Sekitar Rp 250 M ditujukan untuk menyiapkan 13 RS pendidikan rujukan dan 13 fakultas kedokteran menjadi test center Covid-19. Juga meningkatkan kapasitas RS pendidikan untuk menampung dan menangani pasien Covid-19”, ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, saat ini kebutuhan sangat mendesak untuk dilakukan segera, karena jumlah pasien terjangkit corona terus bertambah.

Baca juga: 3 Metode Periksa Covid-19 dari Pemerintah Jokowi

“Jika rumah sakit pendidikan dapat diberdayakan, tentu dampaknya akan signifikan. Kita juga upayakan agar kapabilitas sumber daya manusia RS pendidikan dan fakultas kedokteran bisa ditingkatkan untuk menangani wabah ini," ucap Hetifah.

Lebih lanjut kata dia, realokasi anggaran diperuntukkan untuk beberapa pos lainnya. Menurutnya, akan ada program ke depan untuk penanganan kasus corona.

“Seperti untuk program edukasi mengenai Covid-19, yang akan dilakukan oleh relawan mahasiswa jurusan kedokteran dan kesehatan. Juga kita anggarkan untuk pembelian rapid test kit, dan pengadaan APD serta kebutuhan tenaga medis lainnya”, kata Hetifah. []

Berita terkait
Corona, Jokowi Soroti Rantai Pasok Global di KTT G20
Presiden Jokowi mengikuti KTT Luar Biasa G20 membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan virus corona Covid-19.
Ibunda Wafat, Jokowi Tetap Ikut KTT G20 Bahas Corona
Ibunda Jokowi baru saja wafat. Di tengah situasi berduka dan merebaknya wabah virus corona, Jokowi tetap ikut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Jokowi: RS Corona Pulau Galang Siap Akhir Maret 2020
Presiden Joko Widodo Jokowi melalui Kementerian PUPR terus mempercepat pembangunan fasilitas RS Corona di Pulau Galang sampai akhir Maret 2020.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.