Magelang - Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Magelang hingga triwulan ketiga tahun ini masih rendah. Realisasi kegiatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), baik secara fisik maupun keuangan, jauh dari target yang dicanangkan.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) Akhir Triwulan III Tahun Anggaran 2020, Rabu, 21 Oktober 2020.
"Saya apresiasi para kepala perangkat daerah yang telah melakukan percepatan sejak awal pelaksanaan kegiatan. Namun dalam perkembangannya sampai akhir triwulan III tahun anggaran 2020 ini, capaian kinerja secara fisik maupun keuangan ternyata masih jauh dari target yang telah ditetapkan," kata Zaenal.
Semestinya kita belajar dari kegagalan tersebut dan segera melakukan evaluasi secara mendalam.
Dia menyebutkan, hingga akhir triwulan III tahun 2020 ini, realisasi fisik belanja langsung baru mencapai 68,43 persen dari target 75,22 persen. "Artinya, terdapat kesenjangan sebesar -6,79 persen," ujarnya.
Selain itu, serapan anggaran juga mengalami kesenjangan yang cukup besar antara target dan realisasi. Realisasi keuangan belanja langsung sampai dengan 15 Oktober 2020 sebesar 39,50 persen dari target 71,09 persen. Atau ada kesenjangan sebesar -31,59 persen.
"Kegagalan pencapaian target semacam ini sudah terjadi tiap tahunnya, semestinya kita belajar dari kegagalan tersebut dan segera melakukan evaluasi secara mendalam. Lakukan langkah-langkah percepatan supaya akhir tahun anggaran realisasi fisik mencapai target yang telah ditetapkan dan anggaran dapat terserap secara optimal," tutur Zaenal.
Baca juga:
- Usulan Sultan pada Bappenas soal Ekonomi Pantai Selatan DIY
- Lima Trik Ampuh Selamatkan Keuangan setelah Kena PHK
- Vietnam Bangkit Jadi Macan Ekonomi Baru Asia
Sementara, Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Siti Zumaroh mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Magelang tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan karena wabah Covid-19. Kondisi tersebut kemudian memicu kontraksi ekonomi.
"Dari target PAD sebesar Rp 269 miliar ini, realisasinya Rp 222,4 miliar atau 83,77 persen," katanya.
Diketahui, rakor POK rutin dilaksanakan untuk memberikan gambaran kinerja pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah dari sumber dana belanja langsung. Rakor POK tahun ini dilaksanakan secara virtual karena kondisi pandemi. []