Ratusan Ton Ikan Mati, Warga Samosir Rugi Miliaran Rupiah

Ratusan ton ikan mati di keramba jaring apung Danau Toba milik warga Kabupaten Samosir. Warga peternak ikan mengalami kerugian miliaran rupiah.
Kadis Pertanian Kabupaten Samosir, Viktor Sitinjak. (Foto: Tagar/Ist)

Samosir - Ratusan ton ikan mati di keramba jaring apung (KJA) Danau Toba milik warga Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Akibatnya warga peternak mengalami kerugian miliaran rupiah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Viktor Sitinjak menjawab Tagar ditemui di Pangururan, mengakui matinya ratusan ton ikan jenis nila dan ikan mas milik warga.

"Benar, setelah kami data ada 109 ton ikan ternak KJA milik warga mati," terang Viktor, Jumat, 23 Oktober 2020.

Dijelaskannya, ada 38 warga pemilik KJA di Kelurahan Siogung-ogung dan Desa Tanjung Bunga yang ikannya mati.

Bila dihitung harga jual ikan mas di pasaran sekitar Rp 23 ribu per kilogram, maka kerugian yang diderita warga ditaksir sekitar Rp 2,5 miliar. "Benar. Miliaran rupiah kerugian peternak ikan KJA," jelas Viktor.

Disinggung penyebab matinya ikan karena dorongan lumpur hasil pengerukan proyek Tano Ponggol, Viktor membantah.

Sebenarnya tempat ini tidak cocok jadi peternakan KJA dan sudah kami anjurkan di zona Pantai Boho

"Penyebabnya bukan karena penggalian proyek Tano Ponggol. Tapi karena ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen," katanya.

Dijelaskannya, beberapa hari ini angin lumayan kencang di kawasan tersebut sehingga terjadi putaran arus air di bawah danau.

Akibatnya semua kotoran lapisan bawah naik ke atas dan memperkeruh air sehingga mendesak ikan dan ikan sulit bernapas.

Dangkalnya air tempat peternakan KJA tersebut juga menjadi salah satu penyebab matinya ikan yang berakibat kekurangan oksigen.

"Sebenarnya tempat ini tidak cocok jadi peternakan KJA dan sudah kami anjurkan di zona Pantai Boho. Tapi warga tidak mau, dengan alasan terlalu jauh dan takut ikannya dicuri," jelas Viktor.

Seorang warga peternak KJA, Frengky Sitanggang mengaku kejadian matinya ikan-ikan di keramba mulai Selasa, 20 Oktober 2020.

"Pada Selasa lalu, ikan-ikan mulai mengapung ke atas, sampai mati secara keseluruhan," terang dia.

Frengky memiliki 16 titik KJA tempat dia beternak ikan. "Ada sekitar lima ton ikan yang siap dipanen, kami rugi sekitar Rp 100 juta," pungkasnya.

Informasi diperoleh, Pemkab Samosir menguburkan secara massal bangkai ikan tersebut di kawasan Huta Ginjang, Kecamatan Ronggurnihuta. []

Berita terkait
Penyebab Ratusan Ton Ikan Mati di Danau Toba Samosir
Ratusan ton ikan di keramba jaring apung perairan Danau Toba diketahui peliharaan warga, mati dan mengakibatkan bau busuk.
Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba Samosir
Sebanyak 39 KK petani keramba jaring apung di Danau Toba, Kabupaten Samosir, menderita kerugian akibat ikan mati mendadak.
Dugaan Pidana dalam Kasus Cabup Samosir Ajak Uskup Kampanye
Bawaslu Kabupaten Samosir, tengah memproses laporan terkait calon Bupati Samosir diduga mengajak tokoh agama berkampanye.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.