Ratusan Anak di Subulussalam Aceh Alami Stunting

Sebanyak 201 kasus anak stunting sepanjang tahun 2019 di Subulussalam, Aceh. Masyarakat diminta tidak menganggap remeh.
Vaksin MR Halal, Anak Muslim Wajib Imunisasi MR | Ilustrasi anak Indonesia. (Foto: Indeks News)

Subulussalam - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Subulussalam, Aceh mencatat sebanyak 201 kasus anak stunting sepanjang tahun 2019 di Subulussalam, Aceh.

Dari 201 kasus tersebut dialami oleh balita dari umur kelahiran 0-23 minggu (2 tahun) dengan pertumbuhan kategori fisik sangat pendek sebanyak 112 balita dan pertumbuhan fisik dengan kategori pendek sebanyak 89 balita.

Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Kota Subulussalam Hernila mengatakan, jumlah balita yang mengalami gangguan pertumbuhan fisik ini yang paling banyak tersebar di wilayah penanganan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Simpang Kiri, terdapat 78 balita.

Secara kesehatan anak stunting tampak malas dan kurang ide dan tidak produktif serta mudah terserang penyakit akibat lemahnya imun tubuh.

Menyusul, pada Puskesmas Runding dengan 67 balita, Puskesmas Sultan Daulat 45 balita, Puskesmas Penanggalan 10 balita, Puskesmas Bakal Buah 1 balita.

"Hal ini menjadi perhatian kita guna menekan angka stunting di daerah ini, salah satu upaya yang kita lakukan pada tahun lalu kita sudah meluncurkan RGK (rumah gizi kampung). Pada tahun ini RGK ini akan kita lanjutkan nantinya ke seluruh desa," ujar Hernila di kantornya kepada Tagar.

Hernila menambahkan masyarakat tidak boleh remeh terhadap soal stunting, sebab stunting akan berdampak terhadap kelangsungan keturunan. Selain menyebabkan tubuh yang sangat pendek, juga berdampak kepada daya tumbuh otak anak.

"Bahaya stunting itu adalah si anak akan bertumbuh pendek dan mempengaruhi IQ. Secara kesehatan anak stunting tampak malas dan kurang ide dan tidak produktif serta mudah terserang penyakit akibat lemahnya imun tubuh," katanya.

Guna menekan angka stunting di wilayah Subulussalam, pihaknya pada tahun 2020 ini secara rutin akan memberikan penyuluhan kepada ibu dan ibu hamil. Terutama penyuluhan dalam hal pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif dari nol sampai enam bulan kelahiran.

Kemudian, melakukan gerakan makan ikan dan telur kepada anak stunting dan ibu hamil ke desa-desa lokasi khusus (lokus) yang banyak ditemukan kasus stunting.

Lebih lanjut ia mengimbau, setiap ibu hamil lebih mementingkan masa kehamilan dengan asupan makanan yang bergizi, menghindari hal-hal yang menyebabkan depresi.

"Asupan makanan yang cukup, tidak harus mahal yang penting bergizi. Dan terpenting ada peran dari suami untuk menjaga masa kehamilan isteri. Ini bukan hanya tugas ibu hamil saja, sang suami juga harus ikut andil," ujarnya.[] 

Baca juga: 

Berita terkait
Cuaca Buruk, Pelayaran Banda Aceh - Sabang Terganggu
Akibat cuaca buruk sejumlah pelayaran kapal cepat dan kapal lambat terganggu di Pelabuhan Banda Aceh dan Sabang.
Kabur 9 Bulan, Buron Narkoba di Aceh Ditangkap
MA terlibat kasus narkoba kabur bersama empat tahanan lainnya pada Senin, 20 Mei 2019 dini hari.
Unik, Ini Cara Bikin Oleh-oleh dari Batu Akik Aceh
Yul Agusmar, 41 tahun, dikenal sebagai perajin cenderamata batu akik di Subulussalam Aceh.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.