Rasakan Hasil Reformasi, Zulkifli Hasan Berterima Kasih Kepada Amien Rais

Rasakan hasil reformasi, Zulkifli Hasan berterima kasih kepada Amien Rais. “Perjuangan reformasi sudah terbukti hasilnya, kita dapat menikmati kebebasan berbicara, bebas menyampaikan pikiran, bebas berorganisasi tentu hasil dari Pak Amien dan kawan-kawan,” ujarnya.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berpidato dalam acara 20 tahun Refleksi Reformasi di Gedung DPR RI Senin (21/5/2018). (Foto: Tagar/Gilang)

Jakarta, (Tagar 21/5/2018) - Pasca 20 tahun reformasi, Ketua MPR Zukilfi Hasan berterima kasih pada tokoh reformasi Amien Rais, yang dinilai telah berkontribusi mengubah sistem otoriter, menjadi sistem demokrasi yang baru di Indonesia.

“Terima kasih Pak Amien dan kawan-kawan, telah melakukan reformasi, hari ini 20 tahun yang lalu, terjadi sejarah yang amat penting menandai sistem perubahan kenegaraan di RI,” ungkap Zulkifli Hasan dalam 20 Tahun Refleksi Reformasi di Ruang KK-2, Wisma Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/5).

Dengan sistem baru tersebut, semua elemen bangsa menurutnya bisa menikmati kebebasan dalam sejumlah hal, seperti menyampaikan pemikiran dan pendapat yang sebelumnya sama sekali tidak bisa dilakukan.

“Perjuangan reformasi sudah terbukti hasilnya karena dengan demokrasi, kita dapat menikmati kebebasan berbicara, bebas menyampaikan pikiran, bebas berorganisasi tentu hasil dari Pak Amien dan kawan-kawan, buah dari reformasi,” terang Ketua Umum PAN itu.

Bukti nyata lain dari reformasi yang menurutnya tak bisa dipungkiri adalah kedudukan dirinya kini sebagai Ketua MPR. Juga, Presiden Jokowi yang berhasil meniti karir pemerintahan sejak jadi wali kota Solo.

“Karena ada reformasi Bung Fahri Hamzah bisa menjadi wakil DPR, karena ada reformasi Pak Nono jadi Wakil Ketua DPD, karena ada reformasi Pak Taufik Kurniawan jadi wakil ketua DPR, dan karena ada reformasi Pak Jokowi bisa menjadi wali kota, karena ada reformasi Pak Jokowi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta dan sekarang jadi presiden,” papar Zulhasan.

Meski demikian, menurut Ketua Umum PAN tersebut, masih ada empat hal penting yang belum tercapai oleh Indonesia. Di antaranya soal ketimpangan dan kesenjangan, social discourse, keadilan, penegakan hukum, dan juga korupsi.

“Yang pertama apa yang kita sebut kesenjangan ketimpangan antara kaya dan miskin. Padahal tujuan keadilan. Kedua, diskusi kami di MPR sekarang ini ada social discourse (politik pecah belah), ketiga keadilan penegakan hukum, karena hukum berlaku adil sebelah. Dan, keempat korupsi yang masih merajalela,” terang Zulhasan.

Namun, terlepas dari persoalan yang belum kunjung usai pasca reformasi, ia tetap mengajak seluruh elemen bangsa yang bisa menikmati demokrasi hasil dari reformasi yang terjadi 20 tahun silam.

“Saya mengajak semua untuk mensyukuri, reformasi yang telah mengubah dan melahirkan sistem baru, yang dulu puncak kekuasaan ada MPR, sekarang ada di rakyat,” tandasnya. (nhn)

Berita terkait
0
Lagi, Rumah Mewah Benny Tjokro alias Bentjok Disita Kejaksaan
Rumah Benny Tjokrosapoetro seluas 1.108 M2 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan berhasil disita Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.