Rapid Test 3 Warga Bumiaji Kota Batu Reaktif

Tiga warga Kecamatan Bumiaji, Kota Batu tersebut sebelumnya melayat ke rumah pasien Positif Covid-19 yang telah meninggal dunia di Kecamatan Pujon.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batu, Muhammad Chori. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Batu - Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Covid-19 Kota Batu Muhammad Chori mengatakan ada tiga warga Desa Sumberjo, Kecamatan Bumiaji dinyatakan reaktif Covid-19 atau virus corona. Ketiganya merupakan hasil screening selama dua hari terhadap 174 orang dengan riwayat pernah melayat ke pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia asal Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

"Dari hasil rapid test, ada tiga orang yang reaktif. Sebagai tindak lanjutnya telah dilakukan swab test untuk memastikan apakah mereka ini terpapar virus corona atau tidak," kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Tagar, Jumat, 1 Mei 2020.

Tapi, perlu ditegaskan bahwa reaktif hasil rapid test ini masih perlu dilakukan swab test. Tentunya untuk mengetahui yang bersangkutan benar-benar positif virus corona atau tidak.

Sebelumnya, kata Chori, Satgas Covid-19 Kota Batu dan pihak desa sudah melakukan screening selama dua hari. Pertama dilakukan kepada sebanyak 159 orang pada Rabu 29 April 2020 . Kemudian, screening kedua dilakukan kepada sebanyak 15 orang pada Kamis 30 April 2020.

Dengan begitu, disebutkanya total ada sebanyak 174 orang sudah dilakukan screening dengan catatan 13 orang memiliki risiko tinggi. Dijelaskannya bahwa mereka kedapatan memiliki riwayat kontak erat dengan jenazah serta keluarga pasien positif Covid-19 meninggal tersebut.

Kemudian, saat dilakukan rapid test kepada sebanyak 13 orang kategori risiko tinggi pada Kamis 30 April 2020 waktu itu pula. Dipaparkannya bahwa sebanyak tiga orang hasilnya dinyatakan reaktif tadi.

"Tapi, perlu ditegaskan bahwa reaktif hasil rapid test ini masih perlu dilakukan swab test. Tentunya untuk mengetahui yang bersangkutan benar-benar positif virus corona atau tidak," tuturnya.

Sementara ini, dia menambahkan bahwa ketiga orang tersebut kondisinya stabil, sehat serta tanpa menunjukkan gejala yang berat. Namun, pihaknya sudah mewajibkan kepada mereka untuk melakukan isolasi mandiri sambil lalu menunggu hasil swab-nya keluar.

"Hasil swab-nya masih belum keluar. Tapi, saat ini ketiga orang tersebut kondisinya stabil dan sehat serta tidak ada gejala yang berat. Sehingga hanya diwajibkan melakukan isolasi mandiri," ujarnya.

"Namun, apabila sewaktu-waktu dari ketiganya itu nanti ditemukan ada gejala yang menyertai. Maka akan kami langsung merujuknya ke rumah sakit," tuturnya.

Terlepas dari itu, Chori juga menyampaikan dan berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu panik. Paling penting menurutnya mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada.

Terutama bagi diwajibkan isolasi mandiri tadi diharapkannya agar melaksanakan dengan tertib guna penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.

"Begitu pula dengan masyarakat lainya. Kami mengimbau agar mematuhi anjuran pemerintah dan mengikuti pola hidup bersih dan sehat," imbaunya.

Sementara itu, mengutip data dari Satgas Covid-19 Kota Batu tercatat ada tiga pasien positif Covid-19. Rinciannya yaitu sebanyak dua orang masih dalam perawatan dan satu orang sudah dinyatakan sembuh.

Selanjutnya ada 53 orang atau pasien kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan), 13 PDP (Pasien Dalam Pengawasan), 112 OTG (Orang Tanpa Gejala) dan 685 ODR (Orang Dengan Risiko). []

Berita terkait
Melunak, Bupati Malang dan Wali Kota Batu Siap PSBB
Wali Kota Malang Sutiaji menyambut baik jika Bupati Malang dan Wali Kota Batu berubah pikiran dan setuju mengajukan PSBB ke Kemenkes.
Dampak Lambatnya Hasil Swab Covid-19 di Malang Raya
Akibat lamanya hasil swab PDP Covid-19 keluar menyebabkan ratusan warga di wilayah Malang Raya harus menjalani isolasi mandiri.
Wali Kota dan Bupati Malang Raya Klaim Bansos Siap
Tiga kepala daerah di Malang Raya mengklaim siap menyalurkan Bansos kepada masyarakat terdampak Covid-19 jika pengajuan PSBB disetujui oleh Menkes.