Rapid Test 15 Nakes di Malang Raya Reaktif Covid-19

Lima belas tenaga kesehatan reaktif Covid-19 saat rapid test karena pernah kontak dengan pasien Covid-19 klaster Asrama Haji Surabaya.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batu, Muhammad Chori. (Foto: Dokumen Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Tingkat penyebaran Covid-19 atau virus corona di Malang Raya melonjak drastis setelah adanya 60 kasus per Rabu, 6 Mei 2020. Dari semua kasus, sebanyak 11 orang diantaranya merupakan unsur tenaga kesehatan (nakes). Selain terpapar saat menangani pasien, diduga karena kontak erat dengan sesama petugas.

Mengutip data masing-masing Satgas Covid-19 di Malang Raya, sebanyak 11 nakes ini rinciannya yaitu delapan orang di Kota Malang, dua orang di Kabupaten Malang dan satu orang Kota Batu. Khusus ketiga nakes terakhir, mereka terpaparnya saat mengikuti pelatihan haji di Asrama Haji Surabaya Sukolilo beberapa waktu lalu.

Ada kenaikan PDP, 17 orang. Sebanyak 15 orang tenaga kesehatan RS Karda Husada dengan hasil rapid test reaktif positif (Covid-19). Dua lainnya warga punya penyakit bawaan pneumonia.

Dengan terpaparnya para nakes ini, berdampak pada kondisi para nakes lainnya. Satu diantaranya dikabarkan bahwa sebanyak 15 orang nakes bertugas di RS Karda Husada Kota Batu dinyatakan reaktif (positif) usai menjalani rapid test (tes cepat).

"Ada kenaikan PDP, 17 orang. Sebanyak 15 orang tenaga kesehatan RS Karda Husada dengan hasil rapid test reaktif positif (Covid-19). Dua lainnya warga punya penyakit bawaan pneumonia," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Batu Muhammad Chori dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Mei 2020.

Meskipun menurut data, tenaga kesehatan di Kota Batu mencukupi dengan adanya sekitar 528 orang yaitu terdiri dari dokter spesialis, dokter Umum dan paramedis di Kota Batu. Adanya kondisi itu pun dikatakannya sedikit berdampak pada pelayanan di rumah sakit.

Oleh karena itu, Direktur RS Karsa Husada disebutkanya sudah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Dinkes Pemprov Jatim) untuk meminta penambahan tenaga kesehatan guna mengantisipasi hal tidak diinginkan.

"Untuk mendukung pelayanan (di rumah sakit). Ibu Direktur RS Karsa Husada sedang meminta tambahan tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jatim," kata pria yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu ini.

Dijelaskan Chori, terpaparnya 15 tenaga kesehatan di Kota Batu itu sendiri awalnya dikarenakan memiliki riwayat kontak erat dengan pasien 02 Covid-19 di Kota Batu. Pasien tersebut dikatakannya juga merupakan tenaga kesehatan dengan riwayat terpapar saat mengikuti pelatihan haji di Sukolilo, Kota Surabaya.

Akhirnya, para tenaga kesehatan itu dilakukan rapid test pada Minggu 3 Mei 2020 dengan hasil reaktif Covid-19. Sejak saat itu pula langsung dilakukan tes swab untuk memastikan apakah mereka benar-benar positif atau negatif.

"Jadi, mereka ini punya riwayat kontak dengan pasien konfirmasi 02 (Covid-19 di Kota Batu) yang kebetulan juga tenaga medis. Makanya kita rapid test (hasilnya reaktif) dan langsung di swab test juga," terangnya.

Sejak itu, dia menambahkan bahwa para nakes itu sudah melakukan isolasi mandiri di Wisma Talithakum, Kelurahan Sisir, Kota Batu sembari menunggu hasil tes swab dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Hanya tinggal menunggu hasil tes swab (untuk mengetahui apakah 15 nakes itu positif atau negatif Covid-19) yang belum keluar," jelasnya.

Kondisi serupa terjadi di Kota Malang. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang Muhammad Nur Widiyanto menyampaikan tambahan satu pasien baru positif Covid-19 merupakan seorang nakes di rumah sakit rujukan berjenis kelamin perempuan berusia 34 tahun.

Adanya hal itu pun menambah daftar kasus positif Covid-19 dari unsur nakes. Dengan total keseluruhan disebutkanya sudat tercatat sebanyak delapan orang. Data itu termasuk pasien sebelumnya yang sudah dinyatakan sembuh.

"Tambahan (pasien Covid-19) baru ini dari tenaga kesehatan. Jadi, kalau dengan tenaga bagian gizi kemarin ada 5 orang. Ditambah dengan 3 nakes yang sembuh sebelumnya, total semuanya menjadi 8 orang," paparnya.

Dijelaskannya, terpaparnya para nakes di Kota Malang itu diduga karena seringnya kontak langsung dengan pasien pasien. Padahal, mereka dikatakannya sudah dilengkapi dengan APD sebagaimana protokol kesehatan.

"Sebagaimana kasus yang kemarin. Para nakes ini memang rawan. Karena seringnya kontak erat itu," terangnya.

Saat ini, kata Widiyanto, perkembangan kondisi klinis para nakes tersebut terus membaik dan sedang menjalani isolasi mandiri di suatu tempat tertentu. Sebagaimana di Kota Batu, mereka masih menunggu hasil tes swab terakhir dari Balitbangkes RI untuk mengetahui apakah masih positif atau sudah negatif Covid-19.

Sebelumnya, Bupati Malang Sanusi juga menyampaikan ada dua tenaga medis ikut terpapar Covid-19 pada Rabu 29 April 2020 lalu. Keduanya merupakan dari klaster pelatihan haji di Sukolilo, Kota Surabaya bersamaan dengan satu pemandu haji asal Kabupaten Malang.

Kondisi terakhir para nakes tersebut dikatakannya membaik secara klinis dan tidak ada gejala. Sehingga hanya melakukan isolasi mandiri. Sanusi menyampaikan pihaknya juga sudah melakukan rapid test kepada seluruh tenaga medis di Kabupaten Malang. Khususnya di lima rumah sakit rujukan dan disebutkannya bahwa hasilnya non reaktif Covid-19.

"Di rumah sakit (rujukan di Kabupaten Malang), para tenaga medis tidak ada yang terpapar Covid-19. Kecuali yang dua (dari klaster pelatihan haji Sukolilo, Surabaya) itu. Jadi, saat ini belum ada," kata dia beberapa waktu lalu.

Sementara itu, melansir data dari laman situs Satgas Covid-19 Pemprov Jatim di http://infocovid19.jatimprov.go.id/ tercatat ada 1.799 kasus di Malang Raya. Rinciannya sebanyak 1.325 orang kategori ODP yaitu 360 di Kabupaten Malang (70 dipantau, 278 selesai, 3 meninggal dunia), 758 di Kota Malang (158 dipantau, 599 selesai, 1 meninggal dunia) dan 207 Kota Batu (62 dipantau, 145 selesai).

Selanjutnya untuk kategori PDP Covid-19 sebanyak 414 kasus. Rinciannya yaitu 191 Kabupaten Malang (74 pengawasan, 100 selesai, 17 meninggal dunia), 179 Kota Malang (60 pengawasan, 107 selesai, 12 meninggal dunia) dan 44 Kota Batu (28 pengawasan, 14 selesai, 2 meninggal dunia).

Sedangkan untuk pasien positif Covid-19 tercatat ada 60 kasus. Rinciannya yaitu sebanyak 39 di Kabupaten Malang (10 sembuh, 23 dirawat, 6 meninggal), 18 di Kota Malang (8 sembuh, 10 dirawat) dan 3 di Kota Batu (2 dirawat, 1 sembuh). []

Berita terkait
Kriteria Penerima Bantuan Sembako Pemkot Surabaya
Pemkot Surabaya berharap peran RW untuk mendata warga terdampak Covid-19 dan layak menerima bantuan paket sembako selama 3 bulan.
Rencana Wali Kota Malang Beri Bansos ke Mahasiswa
Wali Kota Malang merencakan memasukkan sejumlah mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung sebagai penerima Bansos Covid-19.
Dampak Lambatnya Hasil Swab Covid-19 di Malang Raya
Akibat lamanya hasil swab PDP Covid-19 keluar menyebabkan ratusan warga di wilayah Malang Raya harus menjalani isolasi mandiri.
0
Lirik Lagu Until I Found You Stephen Sanchez yang Viral di TikTok
Stephen Sanchez melalui kanal YouTube-nya pada pada 1 September 2021, merilis lagu terbarunya yang berjudul Until I Found You.