Ramadan, Konate Rindu Berpuasa di Kampung Halaman

Gelandang Persebaya Surabaya asal Mali Makan Konate tidak bisa mudik ke negaranya. Dia pun rindu menjalankan ibadah puasa di kampung halaman.
Gelandang Persebaya Surabaya asal Mali Makan Konate tidak bisa mudik karena negaranya menerapkan lockdown akibat pandemi Covid-19. Dia pun rindu menjalankan ibadah puasa di kampung halaman.(Foto: ANTARA/Moch Asim)

Jakarta - Gelandang Persebaya Surabaya asal Mali Makan Konate tidak bisa mudik ke negaranya saat Ramadan karena pandemi Covid-19. Dia pun rindu menjalankan ibadah puasa di kampung halamannya. Ini yang dilakukan Konate untuk mengobati rasa kangen dengan suasana Ramadan di Mali. 

Seluruh pemain asing Persebaya sesungguhnya sudah pulang ke negaranya saat memasuki bulan Ramadan. Selain kompetisi Liga 1 2020 yang diliburkan karena Covid-19, pemerintah negara mereka mengimbau untuk pulang. 

Namun Konate harus tetap berada di Surabaya. Pasalnya, Mali sudah melakukan lockdown sehingga mantan pemain Persib Bandung ini tidak bisa mudik. Ini untuk kali pertama dia tidak pulang ke negaranya saat Ramadan selama bermain di Indonesia.

Sup nadji juga menjadi favorit saya selama puasa di Indonesia seperti sekarang. Cara membuatnya pun tidak rumit

"Biasanya saat libur kompetisi di bulan Ramadan menjelang Idul Fitri, saya pulang ke Mali. Tetapi sekarang semua menjadi berbeda karena Covid-19," tutur Konate seperti dikutip laman klub.

"Jujur, saya rindu dengan keluarga dan kampung halaman saya," kata dia lagi.

Meski demikian, gelandang bernomor punggung 10 tersebut mencoba menghibur diri. Konate memiliki berbagai cara untuk mengobati kerinduannya akan kampung halaman. Pemain yang direkrut dari Arema FC ini menyiasati dengan membuat masakan Afrika.

Konate Penyuka Sup Nadji

Menurut Konate, makanan Asia khususnya Indonesia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan masakan Afrika. Ini yang memudahkan dia mencari bahan makanan untuk mengolahnya menjadi masakan.

"Masakan Mali itu kebanyakan dibikin dengan saus. Bahannya bisa menggunakan ayam, daging, dan ikan. Semua mudah ditemukan di sini," ujar Konate menerangkan.

Baca juga: 

Start Buruk di Liga 1, Persebaya Tetap Optimistis

Persebaya Surabaya Harus Konsisten di Liga 1

Dari sekian banyak makanan, ada yang menjadi favorit gelandang serang yang pernah bermain di Malaysia dengan memperkuat T-Team selama 2 musim, 2015-2017. Salah satu menu kesukaannya tak lain sup nadji.

"Kebiasaan di rumah saya di Mali, kami memasak sup ayam yang disebut sup nadji. Sup itu disajikan bersama nasi putih mirip seperti di sini," kata Konate lagi. 

"Sup nadji juga menjadi favorit saya selama puasa di Indonesia seperti sekarang. Cara membuatnya pun tidak rumit," ujar pemain yang sukses membawa Persebaya meraih gelar juara di turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020.

Dengan tidak adanya kompetisi, Konate bertekad untuk menjaga puasa. Pemain yang sudah 7 tahun malang melintang di dunia sepak bola Indonesia tersebut berharap pandemi ini bisa berakhir setelah bulan Ramadan. Dengan demikian semua bisa kembali beraktivitas secara normal dan roda kompetisi bisa dijalankan. 

"Saya mau puasa 30 hari, Insya Allah semoga kita keluar dari situasi pandemi Covid-19 dan kembali bertanding. Saya sudah rindu atmosfer stadion," ucap eks pemain tim nasional Mali U-17 dan U-19 ini. []

Berita terkait
Kapten dan 2 Gol, Jawaban Konate Loloskan Persebaya
Kapten Persebaya Makan Konate menjawab keraguan saat melawan Madura United. Dia mencetak 2 gol dan loloskan tim ke semifinal Piala Gubernur Jatim.
Konate Bawa Persebaya Lawan Arema FC atau Persija
Pemain anyar Makan Konate membawa Persebaya Surabaya ke semifinal Piala Gubernur Jatim untuk menghadapi Arema FC atau Persija Jakarta.
Gabung Persebaya, Konate Segera Susul ke Yogyakarta
Persebaya Surabaya resmi merekrut Makan Konate untuk melengkapi kuota pemain asing. Konate pun diharapkan ke Yogyakarta bergabung dengan tim.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.