Kota Cirebon - Sultan Sepuh XIV, Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat meminta kerajaan Belanda mengembalikan bendera Cirebon asli yang saat ini ada di Belanda.
Menurut catatan, bendera Cirebon yang asli yang berusia 500 tahun dibawa ke negeri kincir angin itu pada saat Belanda menjajah Indonesia. Sedangkan duplikatnya ada di Museum Textile, Jakarta.
"Menurut catatan bendera Cirebon yang asli ada di Belanda. Sedangkan duplikatnya ada di museum Textile DKI Jakarta," kata Sultan Arief sapaan PRA Arief Natadiningrat, di Keraton Kasepuhan, Rabu, 11 Maret 2020.
Salah satu upaya yang dilakukan Kesultanan Cirebon untuk melestarikan bendera Cirebon itu, dengan membuat duplikat mencontoh bendera Cirebon yang ada di museum Textile Jakarta. "Belum ada langkah-langkah lainnya. Bendera itu merupakan kebanggaan masyarakat Cirebon,"tutur Sultan Arief.
Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) lanjut Sultan Arief mengapresiasi permintaan maaf dari Raja Belanda yang disampaikan saat kunjungan kenegaraan di di Istana Bogor kepada bangsa indonesia karena di masa lalu menjajah Indonesia.
Sebagai implementasi dari permintaan maaf itu, Sultan Arief sebagai Ketua FSKN mengusulkan agar Kerajaan Belanda mengembalikan semua pusaka-pusaka keraton Nusantara. "Dan juga semua dokumen dan naskah-naskah kuno, benda-benda cagar budaya lainnya, sebagai implementasi permohonan maaf beliau (Raja Belanda)," ucap Sultan Arief.
Dalam kunjungan kenegaraannya, Selasa, 10 Maret 2020 di Istana Bogor, Raja Belanda Willem Alexander yang didampingi sang istri, Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti, juga mengembalikan keris Pangeran Diponegoro kepada Pemerintah RI.
"Alhamdulillah Keris Pangeran Diponegoro dikembalikan oleh Raja Belanda di sela- sela kunjungannya ke Indonesia. Tenti ini kita sambut gembira," tutup Sultan Arief. []
