Ragam Reaksi Warga Irak Atas Kemenangan Joe Biden

Warga Irak memberikan tanggapan yang beragama atas proyeksi kemenangan politisi Demokrat, Joe Biden, jadi Presiden AS ke-46
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi (kiri) saat bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, 20 Agustus 2020 (Foto: Dok/voaindonesia.com - Reuters).

Baghdad – Reaksi warga Irak beragam atas proyeksi kemenangan politisi Demokrat, Joe Biden, menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46. Hampir 3.000 tentara Amerika tetap tinggal di Irak yang dilanda perang untuk membantu pasukan negara itu memerangi sisa-sisa kelompok teror ISIS.

Sementara para pemimpin Irak dari seluruh spektrum politik menyambut kemenangan Biden, sebagian warga Irak khawatir kembali berkuasanya Demokrat bisa berarti lebih besarnya pengaruh Iran dan kelompok-kelompok proksi kekerasannya di negara kaya minyak itu.

"Sebagian menyambut baik berakhirnya kebijakan dan taktik yang mengganggu dan tak terduga dalam empat tahun ini," ujar Bilal Wahab, pakar Irak pada Institut Kebijakan Timur Dekat Washington, kepada VOA. “Sebagian lain takut Biden akan melonggarkan tekanan terhadap Iran dan proksi-proksinya di Irak sehingga merusak kemajuan yang dibuat gerakan protes tahun lalu."

Setelah Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi berkunjung ke Washington, pemerintah Trump September lalu mengurangi jumlah tentara Amerika di negara itu dari 5.000 menjadi 3.000. Menurut Pentagon, tugas personel militer Amerika yang tersisa bukanlah untuk terlibat operasi tempur melainkan melatih dan menasihati pasukan Irak untuk menghancurkan sel-sel tidur ISIS, kebijakan yang diperkirakan berlanjut di bawah pemerintahan Biden.

Dalam situasi sekarang, pengamat mengatakan, pemerintahan yang akan datang tidak akan menambah jumlah tentara Amerika di negara itu, di mana tantangan terhadap pasukan asing tampaknya meningkat setelah langkah militer baru-baru ini oleh pemerintahan Trump. (ka/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Bertikai dengan Turki, Irak Minta Tolong Amerika
Irak mendesak Amerika Serikat untuk menyelesaikan perselisihan antara Irak dengan Turki pasca serangan bom drone ke wilayah Irak.
Alasan Iran Gempur Pangkalan Militer Amerika di Irak
Komandan Pasukan Udara Iran menyebut alasan utama pihaknya menggempur menggunakan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS).
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.