Ragam Kesan Siswa di Hari Pertama Masuk Sekolah di Kota Solo

Solo mulai menjalankan uji coba belajar tatap muka di tiga sekolah. Ragam kesan disampaikan para siswa di hari pertama masuk sekolah.
Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 4 Solo, Rabu, 4 November 2020. Ragam kesan disampaikan para siswa di hari pertama uji coba masuk sekolah tersebut. (Foto: Tagar/Sri Nugroho)

Solo - Hari Rabu 4 November 2020 menjadi hari yang berbeda bagi ratusan siswa SMP di Kota Solo. Pasalnya, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dengan pembelajaran tatap muka (PTM) di tiga SMP di kampung Presiden Joko Widodo meski baru berstatus uji coba.

Tiga sekolah yang menjadi percontohan adalah SMPN 4, MTsN 1 dan SMP Al Azhar Syifa Budi. Adapun siswa yang sudah bersekolah adalah siswa kelas IX.

Di SMPN 4 Solo, aktivitas persiapan sekolah PTM sudah mulai terlihat di halaman sekolah sekitar pukul 07.00 WIB. Kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Pada pelaksanaan sekolah PTM perdana ini, para siswa tampak datang dengan diantar oleh orang tua ataupun saudara dekatnya dengan kendaraan pribadi. Ini memang menjadi salah satu kewajiban yang harus dijalankan.

Kembali menginjakkan kaki di sekolah setelah sekitar delapan bulan tak ada kegiatan belajar mengajar memunculkan kesan beragam dari para siswa.

"Senang pasti bisa kembali belajar di sekolah. Sudah sangat lama tidak belajar di kelas. Di rumah terus juga bosan," kata salah seorang siswa bernama Muh Herda Saga saat ditemui di SMPN 4 Solo, Rabu, 4 November 2020.

Dengan kebiasaan sebelumnya yang selalu berangkat ke sekolah dengan diantar orang tua, dia mengaku tak kaget dengan kebijakan yang bakal berlaku selama pandemi Covid-19 itu.

Saat bangun tidur tadi, jujur saja ada perasaan malas untuk berangkat ke sekolah lagi

Tidak hanya senang, perasaan malas juga menyelimuti para siswa yang sudah lama tidak masuk sekolah.

"Senang pasti. Tapi saya deg-degan juga karena masih pandemi Covid-19. Saat bangun tidur tadi, jujur saja ada perasaan malas untuk berangkat ke sekolah lagi," ucap siswa bernama Kirana Najwa sambil tertawa.

Hal ini, lanjutnya, karena memang selama libur atau belajar daring, saat pagi hari lebih banyak digunakan untuk bermalas-malasan.

"Hari ini ada sebanyak 117 siswa yang ikut dalam proses PTM. Sesuai dengan SOP yang kita sepakati bersama orang tua, bahwa memang siswa harus diantar oleh orang tua ataupun saudara dekat. Ini bukan karena kami anti angkutan umum, namun adalah untuk kebaikan bersama," kata Kepala SMPN 4 Solo Sri Wuryanti.

Baca juga: 

Menurut dia, kepercayaan orang tua yang sudah memberikan izin anaknya untuk kembali ke sekolah harus diimbangi dengan kerja sama dalam pelaksanaannya.

"Jadi tidak bisa kemudian semua diserahkan ke pihak sekolah saja. Saat di sekolah aman, kami tidak tahu bagaimana dalam perjalanannya. Dari rumah ke sekolah begitu juga sebaliknya," katanya.

Baca lainnya:

Kegiatan PTM diikuti sebanyak 50 persen dari jumlah keseluruhan siswa per kelasnya. Selama di sekolah, siswa wajib menjaga protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menggunakan masker serta face shield.

Untuk protokol kesehatan ini, tentunya menjadi sebuah kebiasaan baru bagi guru, karyawan hingga para siswa. Sebab hal itu tidak pernah ada sebelum pandemi.

Waktu belajar adalah dua jam yang dijalani tanpa waktu istirahat. Sebelumnya, para siswa, guru dan karyawan sekolah juga sudah menjalani rapid test pada Senin, 2 November 2020. []

Berita terkait
Wali Kota Solo Larang Siswa Naik Ojol saat Berangkat Sekolah
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo melarang siswa naik transportasi umum, termasuk ojek online (ojol) selama uji coba pembelajaran tatap muka.
Siswa di Solo Tetap Belajar di Rumah jika Rapid Test Reaktif
Siswa Solo yang hasil rapid test-nya reaktif tetap diminta belajar di rumah. Mereka tidak diperkenankan ikut pembelajaran tatap muka di sekolah.
Simulasi Belajar di Kelas, Solo Target Buka Sekolah Januari
Kota Solo menggelar simulasi belajar tatap muka di kelas. Rencananya, sekolah mulai dibuka awal Januari 2021.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.