Ragam Jenis Kue Lebaran Tradisional Aceh

Menjelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah, sejumlah masyarakat Aceh Barat Daya, Aceh mulai mencari beragam jenis kue kering tradisional Aceh.
Seorang warga menata kue Keukarah atau kue kering khas tradisional Aceh hasil pembuatannya di salah satu tempat pembuatan kue kering usaha rumahan Desa Langgung, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa 14 Mei 2019. Pelaku usaha kue kering di kawasan itu mengaku sejak sepekan terakhir permintaan kue kering tradisional mengalami peningkatan dari 300 buah per hari menjadi 1.500 buah per hari dengan harga jual Rp 1.000 per buah. (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

Aceh Barat Daya - Menjelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah, sejumlah masyarakat Aceh Barat Daya, Aceh mulai mencari beragam jenis kue kering tradisional Aceh, Rabu, 20 Mei 2020.

Pantauan Tagar di pusat pasar Blangpidie, kue kering khas Aceh beragam jenis sudah sangat mudah ditemukan, pedagang menjualnya dengan harga yang bervariasi tergantung ukuran dan jenis.

Zalika, seorang pedagang kue kering di pasar Blangpidie mengatakan daya beli kue kering sangat tinggi permintaannya di Abdya pada 20 sampai 28 ramadan atau beberapa hari menjelang hari lebaran.

Itu kue zaman dan menjadi kue paling laris dan pasti ada setiap lebaran.

“Kalau peminat sudah pasti banyak, kue kering tradisional Aceh ini pasti laku kalau dijual akhir-akhir ramadan seperti sekarang ini," kata Zalika, Selasa, 19 Mei 2020 di Aceh Barat Daya.

Untuk lebaran tahun ini, Zalika menjual beberapa jenis kue kering yang bahan utamanya adalah kacang. Selain itu juga ada beberapa jenis kue kering sengaja dibuat untuk dijual saat jelang lebaran. "Kalau saya jual yang mudah-mudah dibuat saja, sebab saya kerja sendiri," katanya.

Dijumpai terpisah, Khairani, seorang ibu rumah tangga warga Blangpidie menjelaskan kue lebaran tradisional khas Aceh yang sudah turun-temurun dan tidak pernah ketinggalan meliputi kue Seupet (terbuat dari tepung), Keukarah (terbuat dari tepung), Kue Bawang (terbuat dari tepung), Bhoi (seperti bolu telur), loyang, kue semprong, dan berbagai jenis kue tradisional lainnya.

Kue Lebaran AbdyaBeberapa jenis kue kering yang dijual pedagang untuk lebaran di Aceh, Rabu, 20 Mei 2020. (Foto: Tagar/Syamsurizal).

"Itu kue zaman dan menjadi kue paling laris dan pasti ada setiap lebaran," kata Khairani.

Baca juga: Mengintip Proses Pembuatan Lemang Ramadan Khas Aceh

Kalau dulu, lanjut Khairani, saat beberapa hari menjelang lebaran ibu rumah tangga sedang sibuk membuat kue kering. Biasanya seusai saur kue kering langsung dikerjakan dan berhenti saat menjelang siang, namun sekarang banyak ibu-ibu yang tidak melakukannya lagi lantaran sudah banyak yang menjualnya.

"Dulu siap saur ibu-ibu sudah mulai membuat kue untuk lebaran, sekarang apa-apa tinggal beli," ujar khairani.

Menurut Khairani, masyarakat Aceh tidak hanya menyediakan kue kering saja saat lebaran, namun meja tamu juga akan dihiasi dengan beragam jenis kue basah, seperti Leumang, Ketupat, Tape dan beberapa jenis kue basah lain. 

"Ada juga yang menyediakan lontong, Sop daging tapi tidak semua rumah," katanya. []

Berita terkait
PT Pupuk Iskandar Muda Khianati Masyarakat Aceh
Forum Pemuda Dewantara (FORPEMDA) menilai, PT Pupuk Iskandar Muda telah mengkhianati masyarakat Dewantara Aceh, terkait dengan pelelangan limbah.
Rohingya Belum Terdeteksi di Perairan Aceh
Hingga hari ini perairan Aceh masih aman dan tidak terpantau adanya etnis Rohingya.
Aceh Periksa 312 Swab Pasien Terkait Corona
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Aceh telah memeriksa sebanyak 312 sampel swab pasien terkait virus corona.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.