Racikan Elektoral AHY Mulai Bagus

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pusat Penelitian dan Konsultasi, Pangi Syarwi Chaniago menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin matang.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (foto: Instagram/@agusyudhoyono).

Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pusat Penelitian dan Konsultasi, Pangi Syarwi Chaniago menilai sistem politik yang dibangun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah semakin matang.

Pangi mengatakan putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu diyakini mampu menangkap pelbagai persoalan bangsa saat ini. Langkah itu dipastikan mampu memikat masyarakat terhadap figur AHY pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Jelas jika AHY mencoba masuk ke radar isu, pusaran isu, maka bisa makin moncer.

"Kalau kita cermati dan perhatikan racikan elektoral AHY mulai bagus, karena selalu berupaya masuk pada isu-isu strategis, kebijakan yang mampu memainkan emosi publik. Ini kan hanya soal sentimen dan bagaimana mengelola emosi publik, berselancar pada narasi keadilan, kesejahteraan, dan harmoni masyarakat," kata Pangi kepada Tagar, Kamis, 5 Maret 2020.

Baca juga: AHY 'Golden Boy' Partai Demokrat

Dia mengharapkan suami Annisa Pohan itu dapat memanfaatkan momentum tertentu untuk memikat publik, mengambil sikap soal isu-isu terkini. Apabila hal itu tidak dimanfaatkan, Pangi meyakini popularitas AHY malahan terpuruk.

"AHY tentu saja harus mengambil panggung dan momentum supaya masuk pada radar top of main (masuk pada gelombang pembicaraan publik). Kalau tidak maka AHY bisa tenggelam," ujarnya.

Semakin sering AHY berbicara mengangkat isu strategis, maka akan memantik kepopulerannya. Namun, jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati, maka upaya untuk meraup dukungan tidak akan berjalan mulus.

"Jelas jika AHY mencoba masuk ke radar isu, pusaran isu, maka bisa makin moncer. Namun, kalau salah mengelola dan memainkan narasinya justru bisa tenggelam ditarik pusaran air," kata dia.

Pengamat UINAnalis Politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. (Foto: Antara/Istimewa)

Pangi beranggapan, piawai dalam memainkan bandul politik, tidak hanya akan menaikkan suara AHY. Namun, langkah itu juga mampu mendongkrak, sekaligus mengembalikan aura keperkasaan yang dimiliki Partai Demokrat.

"Salah melangkah sedikit bisa blunder dan justru bukannya menaikkan elektabilitas, justru mendowngrade elektabilitas. Maka jangan masuk ke zonasi isu atau sentimen yang memantik emosi publik, jangan blunder jangan berpolemik," ucapnya.

Menurutnya, mengelola isu dan sentimen emosi publik merupakan hal yang sederhana. "Tetapi punya korelasi linear terhadap insentif elektoral. Ini sebetulnya kan sederhana soal pertarungan citra dan bagaimana mahir mengelola emosi dan selera publik," kata dia.

Baca juga: AHY Siap Jadi Calon Presiden di Pemilu 2024

Pangi menyarankan langkah-langkah yang harus dilakukan AHY harus bisa mewadahi aspirasi masyarakat.

"AHY harus mampu memetakan dan membaca emosi publik dan bagaimana menjembataninya, sehingga merasa terwakili yang menjadi problem sehari-hari yang dihadapi masyarakat, merasa mereka terwakili aspirasi dan suaranya," tuturnya.

Kendati demikian, kepopuleran AHY masih kalah dengan Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Tetapi, kata dia, hanya mengandalkan kepopuleran saja tidak akan cukup untuk menarik perhatian masyarakat luas. 

"Namun, populer saja tidak cukup, harus ada nilai tambah dan nilai jual sehingga laku di pasar. Sejauh ini saya melihat belum menonjol, belum maksimal bagaimana membranding AHY sehingga ketokohannya mampu satu level dengan bapaknya," ucap Pangi. []

Berita terkait
Strategi SBY Mengantar AHY ke Pilpres 2024
AHY masih kalah oleh sosok lain seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil calon kuat Capres 2024. Lantas, apa yang harus dilakukan SBY?
Ferdinand Tegaskan AHY Ketum Demokrat Setelah SBY
Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean menegaskan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal menggantikan ayahnya SBY.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.