Putra Risma Sebut Ibunya Sempat Kelelahan

Sempat dikabarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pingsan saat video conference dengan komite sekolah untuk sosialisasi Perwali masa transisi.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan sosialisasi virtual Perwali tentang protokol kesehatan kepada kepala sekolah tingkat SD dan SMP se Surabaya. (Foto: Pemkot Surabaya/Tagar)

Surabaya - Pasca tidak diperpanjangnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini gencar menyosialisasikan Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya nomor 28 tahun 2020 dan pedoman protokol kesehatan untuk masa transisi ke new normal. Gencarnya sosialisasi tersebut, ternyata mempengaruhi kesehata Risma.

Putra Wali Kota Surabaya, Fuad Bernadi membenarkan jika ibundanya kecapekan, bahkan sempat pingsan saat video conference dengan komite sekolah pada Minggu, 14 Juni 2020. Meski kondisi fisik sempat menurun, kesehatan Risma kembali pulih setelah beristirahat di rumah dinas Wali Kota Surabaya.

Sudah baikan setelah beristirahat.

"Engga (dirawat di rumah sakit) kok. Kelelahan dan sudah istirahat di rumah (rumah dinas)," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin, 15 Juni 2020.

Bernadi mengaku saat ini kondisi wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu sudah membaik dan bisa beraktivitas kembali.

"Sudah baikan setelah beristirahat," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Surabaya terus mematangkan pedoman protokol kesehatan sebagai penjabaran dari Perwali nomor 28 tahun 2020 untuk sektor pendidikan, ekonomi, dan pariwisata.

Risma menekankan setiap sekolah harus melakukan penyiapan protokol kesehatan untuk para siswa jika proses belajar mengajar kembali di sekolah. Ia menjelaskan setiap sekolah memiliki karakteristik siswa dan lingkungan berbeda. Oleh sebab itu, Presiden UCLG Aspac ini meminta kepada tiap sekolah untuk mengembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.

“Karena bapak ibu yang paling mengerti kondisi sekolahnya. Jadi mohon untuk dikembangkan dan lebih dirinci. Standarnya adalah perwali, jangan di bawah itu,” paparnya.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga meminta agar para guru dapat bekerjasama dengan wali murid untuk saling mendukung. Ia pun meminta agar para guru dapat memikirkan bagaimana caranya agar pelajar dapat menerapkan physical distancing selama berada di sekolah.

“Satu kelas ada 30-40 anak. Bagaimana itu bisa jaga jarak. Karena itu butuh masukan dari panjenengan (anda),” ungkap dia.

Risma juga ingin agar jam istirahat siswa di sekolah sebaiknya untuk sementara ditiadakan. Mengingat pada saat itu para siswa biasanya akan bergerombol dengan teman-temannya.

Sehingga bukan hanya siswa saja yang diatur pergerakannya tetapi peralatannya pun demikian. Ia menilai bahwa upaya ini memang tidaklah mudah. Tetapi harus dilakukan agar dapat mengkondisikan anak-anak dan menjaga kualitas kesehatannya.

“Saya setiap malam nyicil masukkan sabun dan hand sanitizer ke botol untuk persiapan sekolah. Ini supaya tidak kecolongan. Saya minta bapak ibu buat secara detail,” katanya.

Bahkan, saat ada siswa yang mengalami sakit batuk atau flu, Wali Kota Risma meminta agar anak tersebut dipulangkan ke rumahnya meski bukan sakit Covid-19. Menurutnya, jika anak yang sakit tersebut dibiarkan dan tetap masuk, maka akan berpotensi dapat menular ke temannya.

“Jadi begitu ada yang sakit tidak apa-apa pulang saja. Jangan juga dijadikan satu dengan teman-temannya. Misalkan dia ada di pojok sebelah pintu kelas. Jadi saat keluar tidak melewati temannya,” urainya.

Tidak hanya itu, ia juga meminta para guru agar membuat protokol yang detail dalam menggunakan fasilitas yang ada di sekolah. Misalnya, seperti ruang band beserta alat-alatnya juga harus dipikirkan bagaimana menggunakannya.

“Apalagi itu terbuat dari logam. Sekali lagi saya mohon bapak ibu bantu kami,” jelasnya.

Namun begitu, menurut dia, yang paling penting adalah memastikan kondisi kesehatan para murid. Termasuk peralatan sekolah seperti meja, kursi, papan tulis agar disterilkan dengan penyemprotan disinfektan.

“Karena ini juga untuk kebaikan anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa. Nanti akan ada pertemuan lanjutan dengan saya," tuturnya. []

Berita terkait
Ari Lasso Sumbang 10 Ribu Masker, Risma Semringah
Wajah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung semringah ketika menerima bantuan 10 ribu masker merah putih dari Ari Lasso.
Syarat Warga Surabaya Bisa Gelar Hajatan
Pemkot Surabaya telah membuat pedoman protokol kesehatan sebagai penjabaran Perwali terkait izin hajatan juga berpatokan pada Surat edaran Menag.
Rencana Pemkot Surabaya Hapus Jam Istirahat Sekolah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih menyusun protokol kesehatan di lingkungan sekolah agar siswa tidak tertular Covid-19.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.