Surabaya - Puting beliung terjadi pada Minggu 20 Oktober 2019 kemarin di Kota Batu, Jawa Timur. Tidak hanya mengenai rumah warga, beberapa gedung SMP rusak akibatnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun mendatangi posko pengungsian korban puting beliung, Senin 21 Oktober 2019.
Di sana, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memastikan tiga infrastruktur dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan ibadah dalam keadaan aman.
"Tempat ibadah menurut Bu Wali dalam keadaan aman. Kedua layanan kesehatan dalam keadaan baik. Ketiga layanan pendidikan," kata Khofifah.
Khofifah menyebut, ada gedung SMP yang harus direkonstruksi karena terdampak puting beliung. Dia pun meminta kepada Wali Kota Batu meliburkan para murid selama seminggu. Jika memungkinkan belajar di luar kelas, murid bisa tetap sekolah.
"Karena ada SMP yang membutuhkan rekontruksi segera. Maka kita mohon kepada beliau agar seminggu anak-anak diliburkan atau belajar di luar kelas," katanya.
Tapi ini bagian kerelawanan dan kemanusiaan, saya mohon masyarakat tetap memberi support
Mantan Menteri Sosial itu menegaskan, jika rekontruksi selama seminggu belum selesai, maka murid bisa mengikuti sekolah darurat, apapun bentuknya. Hal ini bertujuan agar murid tidak terlalu lama libur.
Khofifah mengungkapkan, kerusakan rumah warga bermacam-macam. Di antaranya ada yang rusak genteng, dan kaca. Nantinya Pemprov koordinasi dengan Pemkot Batu terkait identifikasi terhadap rumah-rumah yang terdampak puting beliung.
"Karena mereka ada yang masih mengungsi, rumahnya berdebu. Ada yang gentengnya harus diganti. Ada yang kacanya harus diganti," paparnya.
Menurut dia, pada dasarnya setiap bencana alam maupun bencana sosial menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten kota. Jika area terdampak di kabupaten kota.
Kalau areanya di lintas kabupaten kota, maka menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Sementara dampaknya di lintas provinsi atau skalanya besar, secara otomatis menjadi tanggung jawab pusat.
"Jadi ada leveling. Jadi kasus di Sumber Berantas, maka wilayahnya Batu. Tapi ini bagian kerelawanan dan kemanusiaan, saya mohon masyarakat tetap memberi support," tuturnya.
Pemprov Jatim sendiri sudah memberi bantuan berupa pakaian, matras, selimut dan makanan. Bantuan ini merupakan bagian dari support tim BPBD Jatim dengan Tagana yang sudah menyatu. Kemudian tim tersebut digerakkan oleh Pemkot Batu.[]