Puncak Inflasi Tahun 2021 di Musim Gugur

IMF sebut inflasi harga barang-barang utama untuk konsumen akan mencapai puncaknya pada musim gugur ini
Ilustrasi: Harga pangan dunia mengalami kenaikan 40% sejak awal pandemi Covid-19 tahun 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF - International Monetary Fund ) mengatakan hari Rabu, 6 Oktober 2021, inflasi harga barang-barang utama untuk konsumen akan mencapai puncaknya pada musim gugur ini. Inflasi akan turun ke tingkat pra-pandemi pada pertengahan 2022, tetapi dorongan inflasi jangka pendek tetap ada.

Prakiraan dasar IMF untuk negara-negara dengan ekonomi maju menunjukkan, inflasi memuncak 3,6% pada musim gugur 2021 dan menurun sekitar 2% pada pertengahan 2022. Inflasi di negara-negara berkembang akan turun sekitar 4% tahun depan, setelah memuncak 6,8% musim gugur ini.

Analisis itu dirilis sebagai bab analisis dari World Economic Outlook berjudul "Inflation Scares."

IMF mengatakan inflasi utama baru-baru ini didorong oleh permintaan yang tertunda dan penumpukan tabungan yang disebabkan oleh anggaran dan stimulus moneter. Hal itu membuat harga barang-barang naik dengan cepat, dan mengganggu rantai pasokan.

warga amerika belanja d tokoKonsumen berbelanja di toko Walmart di Vernon Hills, Illionois, AS, Minggu, 23 Mei 2021. Lonjakan inflasi masih membayangi AS hingga kini (Foto: voaindonesia.com/AP)

Kenaikan 40% harga pangan dunia sejak awal pandemi, memukul keras negara-negara berpenghasilan rendah.

Upah meningkat terutama dalam sektor-sektor yang terpukul keras akibat pandemi COVID-19, seperti rekreasi, perhotelan, dan toko-toko eceran di sebagian negara maju termasuk Amerika Serkat (ps/ka)/voaindonesia.com. []

Inflasi Jerman Tembus 3% yang Pertama Kali Sejak 2008

The Fed Sebut Pemulihan Ekonomi Penyebab Lonjakan Inflasi

Ketimpangan dan Inflasi Hambat Pemulihan Akibat Pandemi Covid-19

BI Sebut Tantangan Inflasi Tahun Depan Lebih Berat

Berita terkait
Ketimpangan dan Inflasi Hambat Pemulihan Akibat Pandemi Covid-19
Pemulihan ekonomi global dari krisis akibat pandemi Covid-19 tahun ini lambat karena negara-negara hadapi kenaikan harga, beban utang yang tinggi
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya