Puluhan Anak di Pekalongan Butuh Alat Bantu Khusus Kaki dan Tangan

Puluhan anak di Pekalongan Jawa Tengan, membutuhkan alat bantu kaki dan tangan untuk memaksimalkan fungsi anggota tubuh tersebut .
Anak anak sedang diukur dan dibuat cetakan untuk pembuatan alat bantu khusus kaki, agar bisa memaksimalkan fungsi anggota tubuhnya dan bisa mandiri ke depannya. (Foto: Yon)

Pekalongan, (Tagar 3/11/2017) -Puluhan anak di Pekalongan Jawa Tengah, membutuhkan alat bantu  kaki dan tangan  untuk memaksimalkan fungsi anggota tubuh tersebut.

Alat khusus ini bisa membantu mereka untuk aktifitas dan menunjang kemandirian. Namun mereka terkendala dana karena sebagian besar dari kalangan tidak mampu.

Anak- anak warga kota dan Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah ini kondisinya tidak seperti anak pada umumnya. Salah satu anggota tubuhnya yaitu tangan atau kaki mereka kaku, sehingga sulit digerakan atau juga lemas sehingga tak bisa menyangga tubuh.

Kondisi yang kurang sempurna ini rata-rata dari lahir atau sejak kecil, sehingga membuat mereka tak bisa beraktifitas normal. Anak- anak ini ada yang hanya tiduran atau duduk dikursi roda atau bisa jalan, namun kurang sempurna karena ada masalah dengan kakinya.

Mereka membutuhkan alat bantu khusus untuk memaksimalkan fungsi anggota tubuh tersebut, sehingga perlu terapi dan juga alat khsusus.

“Anak anak ini harus melakukan terapi dibantu dengan alat khusus agar bisa memaksimalkan fungsinya serta bisa mandiri tidak tergantung orang lain.

Alat bantu ini harus diukur detail dan dibuatkan cetakan lalu dibuatkan alat aslinya. Ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan,“ jelas Pramathana Somya Widhi, terapis dan pembuat alat bantu kaki serta tangan.

Sudah Diukur Tak Mampu Ditebus

Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan tak mampu, sehingga kesulitan biaya untuk bisa memiliki atau memesan alat bantu tersebut . Terapi dan pembuatan alat bantu ini sangat dibutuhkan namun tak bisa dipenuhi karena harganya cukup mahal berkisar 1 hingga 7 juta rupiah, tergantung kondisi tubuh dan kebutuhan alat.

Sesungguhnya terhadap puluhan anak ini sudah dilakukan pengukuran dan juga terapi serta pembuatan cetakan kaki serta tangan. Orang tua mereka sangat berharap ada bantuan dari pemerintah atau dermawan agar bisa memiliki alat khusus ini. Alat ini harus sering ganti secara periodik agar kaki dan tangan bisa maksimal fungsinya.

Narsih warga Sumurbandung RT 4 RW 2 desa Gejlik kecamata Kajen kabupaten Pekalongan, menyebutkan, putrinya, Naila Salsabila saat ini usianya sudah 7 tahun dan kesulitan aktifitas karena kaki dan tangan lemas. “Putri saya awalanya terlihat normal, namun saat usia satu tahun sakit panas lalu kondisi tangan dan kaki lemas tak bisa menopang tubuh. Hingga usia 7 tahun hanya bisa tidur tak bisa jalan atau bermain seperti anak pada umumnya. Kami sangat membutuhan alat bantu ini namun kesulitan biaya,“ ujar Narsih.

Demikain halnya dengan Sulis, orang tua dari Anam usia 11 tahun , warga jalan Samanhudi RT 3 RW 6 kelurahan Pasirsari Kota Pekalongan. Dia saat ini sekolah kelas 4 SD dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik, namun kesulitan aktifitas karena kondisi kaki kaku sulit digerakan.

“Anam sejak kecil kesulitan jalan hanya bisa merangkak dan saat ini sedikit bisa jalan namun membutuhkan alat bantu. Beberapa kali terapi membuat dia semakin baik dan itu harus berkelanjutan, namun kami kesulitan biaya. Anam sangat butuh alat bantu ini namun tak ada biaya sehingga anaknya sulit aktifitas,” jelas Sulis.

Mereka berharap agar putra dan putri mereka ini bisa beraktifitas normal seperti anak pada umumnya, selain itu juga diharapkan bisa mandiri untuk masa depannya.

Dari data relawan kemanusiaan di Pekalongan, ada lebih dari 50 anak usia balita hingga remaja membutuhkan alat bantu khusus ini. Sebagian mereka adalah dari kalangan kurang mampu dan tidak ditanggung BPJS atau dinas sosial sehingga kesulitan untuk perawatan anak-anaknya. (yon)

Berita terkait