PTBA, BUMN Pertama Kantungi Sertifikat Anti Penyuapan

PT BUkit Asam (Persero)Tbk atau PTBA resmi menjadi BUMN pertama yang memperoleh ISO 370001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Penjualan PTBA 2019 (diolah oleh Yossy Girsang)

Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA resmi menjadi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) pertama yang memperoleh ISO 370001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang diaudit oleh PT British Standards Institution Group Indonesia. BSI Group Indonesia merupakan salah satu dari 10 lembaga sertifikasi SMAP yang telah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Apollonius Andwie C, sertifikasi ini merupakan wujud komitmen PTBA sebagai perusahaan tambang batubara nasional yang terdaftar di lantai bursa, untuk menerapkan manajemen yang tak hanya baik dalam pengelolaan, namun juga terbuka dan bersih dari aksi gratifikasi dan penyuapan.

"Hasil sertifikasi diperoleh PTBA mulai dari tahapan persiapan dengan pembentukan tim pendamping, awareness training untuk pegawai dan penilaian gap analysis oleh pihak independen," kata Apollonius dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Beberapa catatan positif pada proses audit menyebutkan PTBA konsisten mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik .

Baca Juga: PTBA Bagi Dividen Rp 3,65 Triliun, Cek Jadwalnya 

Setelah itu menurutnya, dilanjutkan oleh tahapan penyusunan dokumen, menyusun dan integrasi dokumen dan mensosialisasikan ke seluruh unit bisnis. Kemudian masuk tahapan implementasi, di mana penerapan SMAP sesuai dengan ISO 37001:2016, melakukan audit internal SMAP beserta corrective & correction action dan melakukan monitoring serta tinjauan manajemen.

Terakhir adalah tahapan sertifikasi audit yang dilangsungkan dalam dua tahap. Tahap I pada tanggal 3-5 Juni 2020 dan tahap II pada 15-18 Juni 2020. Hasil final dari audit menyatakan bahwa PTBA direkomendasikan memperoleh Sertifikat ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

Apollonius menambahkan, beberapa catatan positif pada proses audit menyebutkan PTBA konsisten mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance - GCG) lebih dari 10 tahun dan telah memiliki enterprise risk management system dan seluruh unit bisnis melakukan mitigasi peluang terjadinya penyuapan atau gratifikasi.

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin menyampaikan bahwa direksi dan segenap jajaran manajemen perusahaan mendukung penuh pelaksanaan pembangunan sistem manajemen anti penyuapan dan top manajemen harus menjadi teladan. Perlu keberanian untuk dapat membuka akses data dan informasi ke auditor eksternal yang memang dilatih untuk menemukan kecacatan sistem pada seluruh proses bisnis di perusahaan.

Namun, demi perbaikan sistem, hal ini perlu dilakukan sehingga PTBA bisa beyond compliance bahkan beyond GCG. Perseroan berharap dapat menjaga kepercayaan stakeholders dan dapat menjadi benchmark leader nasional dan internasional untuk penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 dalam kerangka environmental social governance (ESG).

PTBA Perkirakan Laba Turun

Apollonius mengatakan kelangsungan usaha PTBA terganggu oleh kondisi pandemi Covid-19. Namun tidak berdampak pada penghentian atau pembatasan operasional perseroan. 

Manajemen PTBA memperkirakan perolehan laba bersih perseroan di kuartal I-2020 mengalami penurunan sekitar 25-50%(year-on-year). Penurunan juga terjadi pada raihan pendapatan sekitar 25%.

Simak Pula: Harga Saham PTBA Turun ke Rp 2.000, Bagaimana Prospeknya

” Upaya untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19 akan dilakukan melalui strategi efisiensi biaya di segala lini, serta, mencari pangsa pasar baru guna mempertahankan kinerja positif di 2020,” ucap tulis Apollonius dalam keterbukaan informasi BEI Selasa, 14 Juli 2020.[]


Berita terkait
PTBA Bagi Dividen Rp 3,65 Triliun, Cek Jadwalnya
Para pemegang saham PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA menyetujui untuk pembagian dividen sebesar Rp 3,65 triliun untuk tahun buku 2019.
Harga Saham PTBA Turun ke Rp 2.000, Bagaimana Prospeknya
Dalam setahun terakhir, harga saham PTBA atau PT Bukit Asam Tbk sudah turun cukup dalam, dari harga Rp 4.250 menjadi Rp 2.180.
Corona Tak Ganggu Pembangunan Batu Bara PTBA di AS
Dirut PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin mengatakan proses pembangunan industri gasifikasi batu bara PTBA di AS tak terganggu virus corona.