PT KAI Siapkan Flying Gang di Jalur Rawan Bencana

PT KAI menyiapkan tim khusus di jalur kereta api yang rawan bencana alam. Tim yang bernama flying gang ini berjumlah tujuh orang.
Suasana Stasiun Tugu Yogyakarta belum lama ini. PT KAI siap menyambut libur Natal 2019 san Tahun 2020 di jalur yang biasa terdampak banjir dan longsor. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap menghadapi libur natal 2019 dan tahun baru 2020. Salah satunya mengantipasi jalur kereta api di wilayah Daop 6 yang rawan banjir dan tanah longsor, mengingat sudah memasuki musim hujan.

Direktur Operasi PT KAI Apriyono Wedi Chrisnanto mengatakan petugas disiagakan mulai 19 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020 mendatang. Untuk daerah-daerah rawan juga sudah ada penjagaannya. "Baik itu dari peralatan, material, maupun tenaganya telah siap. Sistem pengamanan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," tuturnya di Yogyakarta, Jumat 20 Desember 2019.

Apriyono mengatakan salah satu kerawanan yang diwaspadainya yakni bencana alam berupa banjir dan tanah longsor. Ia mengungkapkan ada beberapa lokasi jalur kereta yang telah diidentifikasi perlunya kesigapan personel. 

"Ada satu lokasi rawan bencana berupa tanah longsor ada di Gombong, Jawa Tengah dan beberapa lokasi di Sumatera. Petugas kita sudah siap, pasti akan tertanggulangi," ucapnya.

Ia mengatakan dalam upaya menangani kerusakan rel atau jalur kereta api itu sudah ada tim yang disebut flying gang. Tim ini merupakan tim reaksi cepat berjumlah tujuh orang. "Sudah ahli di bidangnya. Mereka (flying gang) memperbaiki rel kereta yang mengalami rusak berat," katanya.

Apriyono menjelaskan tim ini berbeda dengan petugas pemeriksa jalan (PPJ). PPJ secara tupoksi melakukan pemeriksaan kondisi rel dengan cara berjalan kaki. Mereka memperbaiki kerusakan yang relatif ringan. Seperti baut kendor atau ada batu yang berada di rel, untuk disingkirkan.

Sudah ahli di bidangnya. Mereka (flying gang) memperbaiki rel kereta yang mengalami rusak berat.

Apriyono  menyebut sejak 1 Desember 2019 lalu, telah terjadi penambahan kereta api yang melewati jalur ganda. Yakni di Daop 5, 6, dan 7. "Artinya bisa menambah kapasitas lintas," ucapnya.

Sementara itu, Kepala PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta Eko Purwanto mengatakan minggu ini telah terjadi peningkatan penumpang. Ia menyebut rata-rata sehari yang naik dari Daop 6 baik itu kereta api lokal maupun jarak jauh mencapai 31 ribu. "Diperkirakan peningkatan ini akan terus terjadi," katanya.

Eko menyebut untuk mengantipasi lonjakan penumpang sebanyak lima kereta api tambahan siap dioperasikan selama libur nataru 2020 ini. Jumlah tersebut menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak delapan kereta tambahan. "Karena yang kemarin fakultatif, sekarang menjadi kereta api reguler," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Bandara Adisutjipto Yogyakarta Diprediksi Naik 5 %
Pada Nataru 2020 di Bandara Adisutjipto Yogyakarta diprediksi jumlah penumpang naik 5 persen. Sebanyak 32 extra flight disiapkan.
Kata Sultan HB X Soal Terduga Teroris di Yogyakarta
Sri Sultan HB X menilai kondisi Yogyakarta yang aman menjadi tempat persembunyian teroris. Warga yang masa bodoh semakin membuat teroris nyaman.
Sumbu Imajiner Keraton Bisa Gagalkan Tol Jogja-Solo
Sultan HB X minta desain tol Yogyakarta-Solo diubah karena ada sumbu imajiner Keraton Yogyakarta. Konsekuensinya lahan yang dibebaskan lebih luas.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.