PSSI Jateng Nilai Jatidiri Belum Layak untuk Kompetisi Resmi

PSSI Jateng menilai Stadion Jatidiri belum layak untuk kompetisi sepak bola resmi. Namun bisa digunakan untuk latihan.
Gubernur Ganjar Pranowo dan pengurus PSSI Jateng mengecek progres pembangunan Stadion Jatidiri Semarang. Stadion bisa digunakan untuk latihan namun belum layak untuk kompetisi resmi. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Asprov PSSI Jawa Tengah (Jateng) melakukan tinjauan progres pembangunan Stadion Jatidiri Semarang, Jumat, 8 Januari 2021. Hasilnya, Jatidiri bisa digunakan untuk latihan namun belum layak untuk gelaran kompetisi sepak bola resmi. 

Pengurus Asprov PSSI Jateng hadir dalam pengecekan itu, di antaranya Ketua Edi Sayudi, Sekretaris Purwidyastanto dan beberapa anggota Asprov PSSI. Dari hasil pengamatan mereka, kondisi fisik stadion Jatidiri baru selesai sekitar 80 persen. Masih ada sejumlah titik pembangunan yang belum selesai, salah satunya tribun penonton bagian barat.

"Kalau hasil pengamatan kami, stadion ini baru selesai dibangun 80 persen. Tapi secara keseluruhan baik stadion, kondisi rumput yang ada, stadion Jatidiri bisa digunakan untuk latihan, termasuk atletik. Namun jika untuk kompetisi resmi, ini belum layak karena masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki," beber Edi Sayudi.

Hasil pengamatan dilaporkan Edi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng Sinoeng Rachmadi. 

Tadi disampaikan, kalau untuk kompetisi resmi ndak layak, nggak boleh. Tapi kalau nanti dipakai latihan, boleh.

Menurut Edi, selain pembangunan belum rampung, untuk menggunakan stadion sebagai venue pertandingan resmi harus memiliki syarat-syarat tertentu. Seperti pengajuaan permohonan dan verifikasi dari instansi terkait.

"Stadion Jatidiri ini kan diharapkan bertaraf internasional, sehingga kalau mau digunakan untuk event resmi, harus ada verifikasi dari PSSI Pusat atau FIFA dan lainnya. Tapi kalau saat ini, ini belum layak. Mungkin kalau nanti tribun barat selesai dibangun dan perbaikan lainnya dilakukan, maka mungkin sepenuhnya bisa digunakan. Tapi kalau hanya untuk latihan, ini sudah sangat layak," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menyempatkan diri melihat sejumlah venue di Stadion Jatidiri di sela rutinitas gowes paginya. Ia menyatakan sudah menerima masukan yang disampaikan PSSI soal progres pembangunan dan kelayakan untuk kompetisi sepak bola resmi. 

"Tadi disampaikan, kalau untuk kompetisi resmi ndak layak, nggak boleh. Tapi kalau nanti dipakai latihan, boleh," ucapnya.

Baca juga: 

Menyikapi hal itu, Ganjar akan meminta rekomendasi tertulis dari PSSI. Ia pun menegaskan mengizinkan masyarakat yang ingin menggunakan beberapa venue Jatidiri untuk latihan.

"Kalau masyarakat, klub sepak bola ingin menggunakan Jatidiri untuk latihan, tentu kami persilakan. Ini juga berlaku di sepatu roda yang juga sudah layak, basket, renang, tennis, lari dan lainnya. Beberapa yang bisa digunakan itu, silahkan secara administrasi disiapkan untuk kemungkinan klub menyewa di tempat ini," papar dia. 

Disinggung apakah PSIS Semarang boleh menggunakan Jatidiri untuk latihan, Ganjar menegaskan siapapun boleh.

"Siapapun, karena ini dibangun menggunakan uang rakyat, sehingga siapapun boleh makai. Maka kalau ada klub mau pakai untuk latihan, silahkan menghubungi Dinporapar. Silakan bisa dipakai latihan, tapi saya minta protokol kesehatan harus ketat," imbuhnya. []

Berita terkait
Renovasi Stadion Jatidiri Semarang Hampir Rampung
Progres pembangunan Stadion Jatidiri Semarang sudah sudah hampir rampung. Begini kondisinya.
Alasan Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta Masih Ditutup
Stadion Sultan Agung, kebanggaan warga Bantul Yogyakarta, hingga saat ini masih ditutup gerbangnya. Warga ada yang suka ada pula yang mengeluh.
Lampu Hingga Rumput Stadion GBT Surabaya Rampung Terpasang
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali meninjau progres renovasi Stadion GBT Surabaya untuk Piala Dunia U-20.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina