Surabaya - Jumlah penumpang moda transportasi umum di Jawa Timur turun hingga 99 persen di hari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bahkan ada yang turun 100 persen.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membeberkan, moda transportasi jenis kereta api, jumlah penumpang yang naik dan turun di Surabaya turun drastis hingga 95 persen. Penurunan jumlah penumpang ini karena masyarakat mematuhi larangan pemerintah pusat agar untuk sementara tidak mudik untuk memutus mata rantai sebaran virus corona Covid-19.
Jumlah penumpang yang naik dan turun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya turun mencapai 99 persen
Baca Juga: Jelang PSBB, 3 Daerah di Jatim Zero Positif Covid-19
"Penumpang yang turun di stasiun kereta api turun. Kita bisa melihat ada kaitan erat dengan larangan mudik," kata Khofifah di Grahadi, Rabu, 29 April 2020.
Hanya kapal yang mengangkut logistik saja yang masih beroperasi
Begitu juga halnya moda transportasi laut. Jumlah penumpang yang naik dan turun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya turun mencapai 99 persen. Penumpang turun karena kapal-kapal tidak melayani angkutan orang. Kapal-kapal dari pulau-pulau yang akan ke area PSBB itu tidak menjual tiket.
"Berarti ke Gresik maupun ke Surabaya mereka tidak lagi menjual tiket dari pelabuhan asal. Hanya kapal yang mengangkut logistik saja yang masih beroperasi," tuturnya
Penurunan jumlah penumpang juga terjadi di pesawat terbang. Bahkan penurunan penumpang yang naik dan turun di Bandara Juanda sangat tajam hingga 100 persen. Mengingat saat ini memang tidak ada penerbangan domestik, kecuali yang berkaitan dengan logistik.
Sementara jumlah kendaraan roda dua yang menuju Surabaya menurun 12,96 persen. Begitu pula dengan kendaraan roda empat, merosot hingga 22,2 persen.
Simak Pula: Polda Jatim Contoh Jakarta Terapkan Sanksi PSBB
"Jumlah kendaraan roda dua yang ke luar masuk Surabaya turun 12,96 persen, dan kendaraan roda empat yang ke luar masuk Surabaya turun 22,2 persen," kata Khofifah. []