Progres Capai 80 Persen, Monumen KM Sinar Bangun Masih Butuh Rp 900 Juta

Dibangun untuk memperingati tragedi tewasnya 168 korban kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba.
Monumen KM Sinar Bangun terletak tak jauh dari dari pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Fernandho P)

Pematangsiantar, (Tagar 19/3/2019) - Proses pembangunan Monumen KM Sinar Bangun yang berada tidak jauh dari pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, mulai mendekati tahap penyelesaian. Saat ini prosesnya telah mencapai 80 persen.

Pembangunan monumen ini juga dibuat untuk memperingati tragedi tewasnya 168 korban akibat hanyutnya kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada 18 Juni 2018.

Dari pengamatan Tagar news, para pekerja masih terus melakukan pengerjaan di bagian-bagian yang belum juga rampung. Kemudian, monumen kapal tersebut masih diberikan cat dasar berwarna putih dan dibagian bawah juga dibuat nama-nama korban meninggal maupun korban yang hilang pascakejadian kapal hanyut.

Yang tampak menarik dari bangunan tugu itu terlihat indah ketika malam hari, di mana kapal seperti melayang di udara dan dihiasi lampu-lampu yang begitu terang. Namun, bangunan tersebut diperkirakan akan segera selesai di akhir bulan Maret 2019.

Monumen KM Sinar BangunMonumen KM Sinar Bangun ketika terlihat saat malam hari. Monumen KM Sinar Bangun terletak tak jauh dari dari pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Fernandho P)

Sementara itu, Ketua Tim Pembangunan Monumen KM Sinar Bangun Mudahalam Purba mengatakan kepada Tagar News, bahwa anggaran yang digunakan untuk melakukan pembangunan didapat dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebanyak Rp 4 miliar.

"Sampai saat ini kita masih kekurangan dana sebanyak Rp 900 juta. Sehingga kita masih upayakan mencari dana CSR, kemudian kita juga sudah usulkan ke bank-bank dan perusahaan-perusahaan, agar kita mendapatkan bantuan untuk melakukan pembangunan sampai dengan selesai," ucapnya.

Kemudian, untuk pengerjaannya Mudahalam memakai jasa arsitek dari Universitas Tri Sakti. Namun, untuk peresmian monumen yang berjarak kurang lebih 30 meter dari pelabuhan Tigaras belum dapat dipastikan.

"Belum bisa kita pastikan, tetapi akan kita upayakan akhir Maret nanti selesai. Dan yang meresmikan juga kita belum tahu. Karena masih ada beberapa tahap lagi yang akan dikerjakan. Seperti di sekitar monumen nanti akan ada juga kolam dan taman," tutupnya.

Baca juga: Budaya Orang Batak Selaras dengan Isi 4 Pilar MPR

Berita terkait