Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak hanya memastikan pasokan listrik andal untuk semua masyarakat tetapi juga melalui listrik harapannya perekonomian masyarakat bisa tumbuh dan makin sejahtera.
Salah satu langkah yang dilakukan PLN untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui program Electrifying Agriculture. Bantuan senilai Rp 102 juta ini direalisasikan dalam bentuk peralatan pertanian berbasis elektrik.
Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru menilai Program Electrifying Agriculture merupakan program inovatif yang bisa diterapkan untuk seluruh daerah di Sumatera Selatan. Hal ini sejalan dengan pencapaian Provinsi Sumatera Selatan sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Penghargaan sebagai Provinsi Penghasil Beras IV Besar Nasional.
PLN akan terus berupaya untuk menyediakan infrastruktur pendukung pertanian berbasis energi listrik yang mempermudah petani menguntungkan secara ekonomi dan tentunya ramah lingkungan.
“Program Listrik Masuk Sawah dan Electrifying merupakan program yang sangat inovatif dan silakan untuk dapat direalisasikan di seluruh daerah. Ini merupakan sistem irigasi termurah dan sangat efisien serta program ini dimulai dari Kabupaten OKU Timur dan pasti akan berkembang ke daerah-daerah lainnya,” ujar Deru dalam keterangan, Kamis, 14 Oktober 2021.
- Baca Juga: Ekonomi Bangkit, PLN Siap Sambut Lonjakan Konsumsi Listrik
- Baca Juga: Fitur Makin Lengkap, Bisa Beli Token Rp 5.000 di PLN Mobile
General Manager Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, Bambang Dwiyanto berharap bantuan PLN ini dapat memberikan dukungan bagi pertanian di Desa Peracak khususnya dan memberikan dukungan pada kawasan Lumbung Padi Sumsel dengan menghadirkan listrik ke sentra-sentra pertanian.
"PLN akan terus berupaya untuk menyediakan infrastruktur pendukung pertanian berbasis energi listrik yang mempermudah petani, menguntungkan secara ekonomi dan tentunya ramah lingkungan," ujar Bambang.
Bambang mengatakan bantuan tersebut sebagai tahap awal percontohan Electrifyng Agriculture bagi kawasan pertanian produktif lainnya. "Direncanakan, dalam kurun waktu 1-2 tahun ke depan akan dilakukan monitoring dan kajian akan dampak penggunaan peralatan berbasis listrik kepada hasil pertanian," kata Bambang.
Program Electrifying Agriculture di Desa Peracak ini merupakan salah satu Program Bantuan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) yang merujuk pada Pilar Pembangunan Ekonomi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pemerintah.
- Baca Juga: Kemenkeu Apresiasi Kinerja PLN Sebagai Debitur Terbaik BUMN
- Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Pemberdayaan Disabilitas Binaan PLN
Sedangkan bantuan yang diberikan PLN berupa pompa air listrik sebanyak 12 unit untuk menggantikan penggunaan pompa air berbahan bakar minyak, Peralatan sinar UV untuk optimalisasi fotosintesis tanaman padi.
Kemudian peralatan pengusir hama (burung dan tikus) eletronik. Bantuan juga meliputi pemasangan baru (PB) untuk Electrifyng Agriculture sebanyak 10 ID pelanggan. []