Profil Sakti Wahyu Trenggono di Lingkaran Lobster Edhy Prabowo

Nama politisi Partai Gerindra ada dalam empat perusahaan yang mendapat izin ekspor benih lobster dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. (Foto: akun Twitter @saktitrenggon)

Jakarta - Ekspor benih lobster belakangan ini menjadi sorotan publik. Diketahui sebagian besar lisensi ekspor benih lobster diberikan ke perusahaan di Jakarta dan Banten. Hal itu erat kaitannya juga dengan pengurus partai yang memiliki sejumlah korporasi.

Seperti PT Agro Industri Nasional, yang dipimpin oleh Komisaris Utama-nya, yaitu Sakti Wahyu Trenggono. Nama yang tidak asing di telinga karena Sakti Wahyu Trenggono adalah wakil dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Belakangan yang menjadi penilaian publik, yaitu perusahaan yang membidangi soal lobster, yang didominasi oleh orang-orang dari Partai Gerindra, yang dipimpin langsung oleh Prabowo Subianto.

Sejumlah nama politisi Partai Gerindra ada dalam empat perusahaan yang mendapat izin ekspor benih lobster dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Empat perusahaan tersebut, yaitu PT Agro Industri Nasional (PT Agrinas), PT Bima Sakti Mutiara, PT Maradexa Karya Semesta, dan PT Royal Samudera Nusantara. 

Dikutip Tagar dari linkedin, PT Agro Industri Nasional (PT Agrinas) adalah perusahaan yang dibentuk oleh Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan, dalam pembinaan Kementerian Pertahanan RI untuk menjalankan peran strategis mewujudkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air lewat usaha di bidang produksi tanaman pangan, produksi perikanan, bioenergi, konservasi, distribusi pangan dan teknologi produksi pangan.

Tangkapan LayarTangkapan layar. (Foto: capture dari metrotvnews.com)

PT Agrinas

Komisaris Utama: 

  • Sakti Wahyu Trenggono (Wamen)

Komisaris: 

  • Sugiono (Wakil Ketum Partai Gerindra
  • Sudayono (Wakil Sekjen Gerindra)

Direktur Utama

  • Rauf Purnama (Anggota Dewan Pakar Gerindra)

Direktur

  • Dirgayuza Setiawan (Kabid Medsos dan Informasi Publik Gerindra)

PT Bima Sakti Mutiara

Komisaris

  • Hashim Sujono Djojohadikusumo (Adik Ketum Partai Gerindra

Direktur Utama

  • Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Kader Partai Gerindra/Anak Hashim)

PT Maradexa Karya Semesta

Komisaris Utama

  • Iwan Darmawan Aras (Anggota DPR dari Partai Gerindra

PT Royal Samudera Nusantara

Komisaris Utama

Ahmad Bahtiar Sebayang (Kadep Koordinasi dan Pembinaan Organisasi Sayap Gerindra)


Sakti Wahyu TrenggonoWakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. (Foto: akun Twitter @saktitrenggon)

Biodata

Sakti Wahyu Trenggono merupakan pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah. Dia lahir pada tanggal 3 November 1962. Dia menjadi Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sejak dilantik 25 Oktober 2019 di Istana Kepresidenan.

Dia dikenal dekat dengan Presiden Jokowi karena pada Pilpres 2019 dipercaya sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pebisnis

Sakti Wahyu Trenggono berasal dari nonpartai. Dia memang berlatar belakang seorang pengusaha sukses dengan bisnis-bisnisnya yang menggurita.

Pria yang biasa disapa Mas Treng ini merupakan konglomerat dalam bisnis telekomunikasi. Dia pendiri PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama ini dikenal sebagai raja tower BTS Nusantara. 

Bukan hanya di bisnis di bidang telekomunikasi, Sakti juga mempunyai bisnis bidang teknologi, properti, media, dan e-commerce

Pernah di Astra

Sakti Wahyu Trenggono sempat menjadi karyawan perusahaan Astra sebelum menjadi pengusaha sukses. Ketika masih kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Astra sedang membuka lowongan kerja. Dia ikut melamar dan kemudian diterima dalam program Astra Basic Training atau saat ini lazim disebut management trainee. 

Bekerja di Astra membuka peluang kesuksesan bagi Sakti. Banyak hal yang dia pelajari, mulai dari membangun infrastruktur IT, sampai membangun budaya perusahaan hingga mengembangkan pabrik.

Jabatan terakhir Sakti adalah senior general manager atau setingkat direktur di anak usaha Astra. Dia memutuskan untuk resign dari Astra. Mundur dari Astra, dia kemudian membangun bisnis sendiri, yaitu bisnis penyedia infrastruktur telekomunikasi menara yang ketika itu belum berkembang.

Tak berhenti pada bidang bisnis saja. Ia juga merambah ke dunia perpolitikan. Pada masa kepemimpinan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2009-2014 Hatta Rajasa, Trenggono dipercaya sebagai Bendahara PAN, meski di tengah jalan ia harus memutuskan untuk mengundurkan diri.

Kiprah di Politik

Sakti terjun ke politik setelah sukses sebagai pebisnis. Dia berkiprah di dunia politik pertama kali di Partai Amanat Nasional (PAN). Pada masa kepemimpinan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (periode 2009-2014) Sakti dipercaya sebagai Bendahara PAN, meski di tengah jalan mengundurkan diri.

Lantas, tidak lama kemudian pada Pilpres 2014, dia masuk dalam tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla. Begitu pula dalam Pilpres 2019, Sakti didapuk menjadi Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Kehidupan Prihatin

Kesuksesan Sakti Wahyu Trenggono tidak begitu saja datang dari langit. Dia pernah merasakan hidup prihatin sejak kecil. Dia harus hidup prihatin sewaktu kuliah di ITB. Pada saat itu, untuk membayar kuliah harus menjual kambing tujuh ekor.[]

Berita terkait
Ditanya Ekspor Lobster, Menteri Edhy Prabowo Bungkam
Alih-alih memberi jawaban, Menteri KKP Edhy Prabowo bungkam dan hanya tersenyum saat ditanya soal kebijakan ekspor benih lobster.
Masih Soal Benih Lobster, Menteri Edhy Restui Ekspor
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi membuka keran ekspor benih lobster melalui Permen KP Nomor 12 tahun 2020
Kunjungi Tegal, Edhy Prabowo Tantang Pengkritiknya
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menantang pengkritik kebijakan cantrang. Jika tidak suka secara pribadi maka hadapi pribadi.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.