Jakarta - Tepat sehari setelah Taliban mengeklaim telah mengambil kendali penuh atas Afghanistan termasuk Panjshir, Selasa, 7 September 2021 Taliban mengumumkan telah menunjuk Mullah Mohammad Hasan Akhund untuk memimpin pemerintahan sementara di Afghanistan.
Penunjukkan Akhund tersebut mengejutkan berbagai piahk , karena namanya ada dalam daftar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan merupakan kepala lama badan pembuat keputusan kuat Taliban, Rehbari Shura atau dewan kepemimpinan.
Sebelumnya, Akhund adalah menteri luar negeri, kemudian wakil perdana menteri selama tugas terakhir Taliban berkuasa dari 1996-2001. Seperti banyak orang dalam kepemimpinan Taliban, Akhund mendapatkan banyak prestise dari kedekatannya dengan pemimpin pertama gerakan itu, Mullah Mohammad Omar.
Dikutip dari Alajazirah, Akhund berasal dari Kandahar, tempat kelahiran Taliban. Dia memiliki garis keturunan Pashtun dari Ahmad Shah Durrani - pendiri Afghanistan modern (sekitar 1700-an).
Akhund memainkan peran kepemimpinan dan bimbingan yang penting dalam dewan pemimpin Rahbari Syura yang sering disebut Quetta Syura. Dewan itu dibentuk setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan dalam invasi militer pimpinan Amerika Serikat pada 2001.
Sebuah laporan sanksi PBB menggambarkan Akhund sebagai rekan dekat dan penasihat politik untuk Omar. Sosok Akhund sangat dihormati dalam Taliban, terutama oleh pemimpin tertingginya, Haibatullah Akhunzada.
Beberapa pengamat memandang Akhund lebih sebagai tokoh politik daripada tokoh agama. Akhuns memiliki kendali atas dewan kepemimpinan juga memberinya hak suara dalam urusan militer. []
Baca Juga :
Filipina Dihantam Topan dan Badai Conson
Laga Brasil Vs Argentina Disetop, Kurangnya Perencanaan?
Taliban Tegaskan Warga Afghanistan Bebas Pergi
DK PBB Minta Agar Taliban Biarkan WN Afghanistan Pergi