Profil Menteri BUMN Erick Thohir Kandidat Capres 2024

Menteri BUMN Erick Thohir sering disebut-sebut dalam sejumlah survei Capres 2024 yang memiliki elektabilitas tinggi. Berikut profil Erick.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: Tagar/Selfiana)

Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, sering disebut-sebut dalam sejumlah survei Capres 2024. Namanya memiliki elektabilitas yang tinggi semenjak ia menjabat sebagai Menteri BUMN, sehingga banyak publik yang menginginkan dirinya maju pada Pilpres 2024.

Erick Thohir menyelesaikan pendidikan sarjananya dari Glendel University, kemudian meraih Magister Administrasi Bisnis dari Universitas National California dan lulus pada tahun 1993. 

Erick Thohir merupakan anak dari salah satu pemilik Grup Astra International, Teddy Thohir. Sebelum menjadi Menteri Erick lebih dulu dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, terutama di bidang media dan olahraga

Ia dikenal sangat menyukai olahraga terlebih sepakbola, ia juga membeli klub sepak bola Inter Milan yang sebelumnya dimiliki Massimo Moratti. 

Ia juga membeli 70 persen saham Inter Milan dari Massimo dengan nilai transaksi sekitar 5,3 triliun Rupiah. Kemudian itu membuatnya didapuk menjadi Presiden klub Inter Milan sejak 15 November 2013 menggantikan Morrati yang menduduki posisi itu selama lebih dari 18 tahun.

Selain itu, Erick Thohir juga mendominasi saham klub sepak bola D.C. United, yang membuatnya jadi terkenal di kalangan pebisnis Amerika. Tidak hanya sepak bola, Erick juga membeli saham tim basket NBA , Philadelphia 76 persen, bahkan ia menjadi orang Asia pertama yang memiliki tim basket itu. 

Jika di dalam negeri ia diketahui mengakuisisi klub basket Satria Muda dan Indonesia Warriors, serta sepak bola Persib Bandung. Dibidang media Erick Thohir bersama sahabatnya, yaitu M. Lutfi, Wishnu Wardhana, dan Erhari Zunardi mendirikan perusahaan media bernama Mahaka Grup. Kemudian mengakuisisi Harian Republika tahun 2001 ketika media tersebut mengalami krisis keuangan.

Untuk membangun kembali bisnis Republika Erick meminta bantuan ayahnya dan juga mendapatkan bimbingan dari pendiri Kompas Yakoeb Utomo dan pemilik Jawa Pos Dahlan Iskan. 

Selain itu, sejak Juni 2010 Erick Thohir juga membeli Harian Indonesia kemudian mengganti namanya menjadi Sincu Harian Indonesia. Kmeudian, Grup Mahaka Media milik Erick Thohir makin berkembang pesat, tidak hanya menguasai surat kabar harian tapi juga menguasai majalah, radio dan stasiun televisi. Sepeti ‘Parents Indonesia’, ‘Gen.Fm’, ‘Kiss.Fm’,’Most Radio’, dan ’Jak Tv’.

Mahaka media terus memperluas jenis bisnisnya yang merambah pada dunia perikalanan, situs jual beli tiket, desain situs web, dan konsep sampai eksekusi periklanan. 

Erick Thohir juga memiliki restoran jepang Hanamasa dan Pronto, ia juga menerbitkan buku yang berjudul ‘Pers Indonesia di Mata Saya’ yang diluncurkan tahun 2011 oleh penerbit Republika.

Kemudian dirinya ikut terjun mencicipi dunia politik dengan menjadi ketua kampanye nasional koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin dengan nomor urut 01 dalam Pilpres 2019. 

Pada tanggal 23 Oktober 2019 Presiden Jokowi menunjuk Erick Thohir sebagai menteri BUMN dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya dari Glendel University, kemudian meraih Magister Administrasi Bisnis dari Universitas National California dan lulus pada tahun 1993. 

(Selfiana)

Berita terkait
Obat Ivermectin Bisa Tangkal Covid-19? Ini Kata Erick Thohir
PT Indofarma sebagai bagian dari holding BUMN farmasi, telah mendapat izin edar Badan POM RI untuk produk generik Ivermectin 12 miligram.
Eko Patrio: Erick Thohir Pantas Jadi Capres 2024
Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio menilai, Erick Thohir sebagai salah satu tokoh yang layak diusung menjadi bakal calon presiden 2021.
Moeldoko dan Erick Thohir Jagoan Potensial Jokowi di 2024
Moeldoko dan Erick Thohir disebut-sebut menjadi jagoan potensial Presiden Joko Widodo di Pipres 2024 yang memiliki jiwa kepemimpinan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.