Profil Maman Imanulhaq, Pimpin KITA Menandingi KAMI

Maman Imanulhaq Faqih merupakan anggota DPR-RI periode 2019-2024 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kini ia jadi koordinator KITA.
Maman Imanulhaq (Foto: Instagram Maman Imanulhaq).

Jakarta - Eks relawan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin mendeklarasikan KITA (Kerapatan Indonesia Tanah Air). Kegiatan ini, tepat sehari usai deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dimotori sejumlah tokoh publik.

"KITA Bergerak dalam politik kesadaran yang berusaha membangun masyarakat yang terbayang (imagined community) Indonesia yang kreatif dan berkelanjutan," kata Imanulhaq, Rabu, 19 Agustus 2020.

Koordinator KITA, Maman Imanulhaq menyebut KITA adalah koalisi independen yang menyemai, mengembangkan, dan melestarikan Tanah Air Indonesia sebagai bagian dari diri, identitas, dan masa depan bersama.

Deklarasi KITA digelar di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 19 Agustus 2020.

KITA Bergerak dalam politik kesadaran yang berusaha membangun masyarakat yang terbayang (imagined community) Indonesia yang kreatif dan berkelanjutan.

Selain itu, Budayawan Taufik Rahzen yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan bahwa peradaban nusantara yang kaya dan beragam, merupakan alas pembentukan Indonesia, sebagai negara bangsa yang ditenun atas asas kemanusiaan yang adil dan beradab.

Teks deklarasi berbunyi:

Tidak ada KAMI

Tidak ada KAMU

Yang ada KITA

KITA INDONESIA

Profil Maman Imanulhaq

Maman Imanulhaq Faqih merupakan anggota Komisi VIII DPR-RI periode 2019-2024 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia juga menjabat Ketua LD-NU serta Pengurus Jamiyyah Thaoriqoh Al-Mu’tabor An-Nahdiyyah.

Ia memiliki nama asli Maman Imanulhaq Faqih yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1972 di Sumedang, Jawa Barat. Maman merupakan putra dari pasangan Drs. H. Abdurrochim dan Hj. Lalih Halimah.

Masa kecilnya dihabiskan di kampung halaman yang kemudian mengenyam pendidikan dasar di SDN Cimalaka III pada tahun 1978-1984. Kemudian ia meneruskan pendidikan di MTs dan MA Baitul Arqom Bandung Selatan.

Maman melanjutkan studi di STAI Majalengka untuk menepuh program sarjana pada 1995-2001. Tak hanya itu, ia juga sempat kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Darul Ulum Jombang.

Ia menikah dengan Upik dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Fahma, Hablie, dan Ghaitsa.

Sebagai seorang yang kenyang akan ilmu agama, Maman juga aktif sebagai pendakwah sejak era reformasi. Ia kerap mengisi pengajian di Majelis Ta’lim Hidayatullah Cirebon, Jawa Barat. Pada tahun 1998, ia juga mendirikan pondok pesantren Al-Mizan. 

Ia mengembangkan pesantrennya dengan berbagai program, diantaranya Program Out Bond (Pesantren Alam), mengembangkan pengajian Dzikir & Muhasabah, dan merintis Pesantren Budaya dengan Komunitas Gamelan Sholawat “Qi Buyut” sebagai maskotnya.

Kiai yang memiliki minta dalam dunia sastra ini pernah berkeliling dalam Olimpide Kebudayaan berkeliling dalam kegiatan Syukur Pesisir. Bahkan pada Oktober 2003, Ia menjadi pembicara dalam Kongres Kebudayaan V di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pada September hingga Oktober, ia singgah ke ke Amerika Serikat untuk menghadiri program Inter-religios Dialogue di Ohio University.

Tak hanya itu, kedalaman pengetahuan agama Maman juga disalurkan dalam kajian pemikiran Islam progressive di Fahmina Institute Cirebon, Akademi Entrepreneur Al-Biruni Ciwaringin Yayasan Pendidikan Seni Nusantara Jakarta, dan TGI (The Grage Institute). Tak sedikit, tulisan serta puisi religius dari Maman dapat ditemui di koran dan majalah.

Maman tercatat menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-NU) serta Pengurus Jamiyyah Thaoriqoh Al-Mu’tabor An-Nahdiyyah. 

Dalam bidang politik, Maman Imanulhaq Faqih saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019-2024 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 9, Kabupaten Majalengka, Subang dan Sumedang. Ia bertugas di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.

Sebelumnya, Maman sempat maju dalam pemilihan bupati Majalengka pada 2018. Namun ia yang berpasangan dengan Jefry Romdony harus menerima kekalahan karena meraup suara paling sedikit yaitu, 140.296 suara atau 19.63 persen.

Karier

  1. Pendiri Pondok Pesantren Al-Mizan
  2. Ketua LD-NU
  3. Anggota DPR RI

Pendidikan

  1. SDN Cimalaka III (1978-1984)
  2. MTS Baitul Arqom (1984-1987)
  3. MA Baitul Arqom (1987-1990)
  4. S1 STAI Majalengka (1995-2001)
  5. Fakultas Hukum, Univ. Darul Ulim Jombang. []

Baca juga: 


Berita terkait
Berikut 10 Poin Jati Diri yang Dirumuskan KAMI
Dalam deklarasinya, KAMI membacakan 10 poin jati diri dalam berbangsa dan bernegara.
Profil Nawawi Pomolango, Lawan Seteru Mumtaz Rais
Nawawi Pomolango merupakan hakim karier pertama yang berhasil menjadi pimpinan KPK. Kini ia berurusan Mumtaz Rais karena cekcok di pesawat.
Profil Jerinx SID, Seteru IDI Berlabuh ke Bui
I Gede Ari Astina alias Jerinx ditahan polisi karena menyebut IDI sebagai kacung WHO. Ia dikenakan pasal UU ITE atas tuduhan pencemaran nama baik.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.