Profil Jumhur Hidayat, Pentolan KAMI Diciduk Usai Keluar RS

Jumhur Hidayat merupakan aktivis muda yang dikenal sebagai pegiat media sosial. Ia dipecat SBY jadi Ketua BNP2TKI karena masuk PDIP.
Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Mohammad Jumhur Hidayat. (Foto: Tagar/ANTARA/Jafkhairi)

Jakarta - Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jumhur Hidayat ditangkap polisi pada Senin, 12 Oktober 2020. Jumhur ditangkap Bareskrim Polri usai keluar dari Rumah Sakit (RS) setelah menjalani perawatan selama 2 Minggu.

"Pak Jumhur baru keluar dari RS. Habis operasi, makanya saya sudah 2 minggu tidak ketemu pak Jumhur itu," kata Kuasa Hukum KAMI, Ahmad Yani saat mendatangi Bareskrim Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020.

Kendati demikian, Eks politisi PPP ini mengaku masih belum mengetahui alasan Bareskrim Polri menangkap Jumhur Hidayat. "Kita tidak tahu perbuatan apa yang dipersangkakan dan pasal apa yang dikenakan," ujarnya.    

Pak Jumhur baru keluar dari RS. Habis operasi, makanya saya sudah 2 minggu tidak ketemu pak Jumhur itu.

Diketahui, polisi menangkap 8 aktivis KAMI. Dari jumlah tersebut, 3 lainnya merupakan pentolan, yakni Jumhur Hidayat, Anton Permana dan Syahganda Nainggolan.

"Kita baru tahu itu adalah rekan kita adalah 3 orang yang ditangkap. Pak Anton Permana, dia salah satu anggota komite, saya lupa anggota kajian strategis atau penggalangan. Kedua ada Pak Syahganda, sekretaris komisi eksekutif. Ketiga adalah Pak Jumhur Hidayat," kata Yani.

Profil Jumhur Hidayat

Jumhur Hidayat merupakan aktivis muda yang dikenal sebagai pegiat media sosial. Saat masih di bangku kuliah, ia sudah sering turun ke jalan mengikuti aksi unjuk rasa, seprti menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri Rudini pada 1989. 

Di era reformasi, Jumhur juga pernah meniti karier politik lewat Partai Daulat Rakyat yang mengikuti Pemilu 1999. Ia menjabat sebagai sekretaris jenderal di partai tersebut.

Pada akhirnya, Partai Daulat Rakyat melebur menjadi satu bersama tujuh partai politik lain untuk membentuk Partai Sarikat Indonesia pada 2002. Namun, lagi-lagi partai itu gagal dalam Pemilu 2004. 

Pria yang lahir di Bandung, 18 Februari 1968 kemudian meninggalkan kegiatan politik dan lebih memilih dunia pergerakan. Ia merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kiprahnya di dunia pergerakan ditandai dengan bergabung organisasi Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo). 

Dipecat dari Kepala BNP2TKI 

Pada 2007, Jumhur diangkat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Setelah tujuh tahun menjabat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberhentikannya melalui Surat Keputusan yang ditandatangani SBY pada 11 Maret 2014. 

Pemberhentian itu dikaitkan dengan keputusan Jumhur setelah bergabung dengan PDI-P, yang saat itu oposisi pemerintah.  

Pada tahun yang sama, menjelang pemilihan presiden 2014, Jumhur mendirikan Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) dan mendukung pemenangan PDI Perjuangan serta pencalonan Joko Widodo (Jokowi). 

Kendati demikian, saat itu Jumhur mengaku tidak ada kesepakatan khusus dengan PDI Perjuangan.

"Saya memilih PDIP atas kehendak sendiri, dan tidak ada deal apa-apa dengan PDI-P, ingat ini ya. Saya pokoknya itu dijalankan (Trisakti Bung Karno) sudah cukup," kata Jumhur usai menghadiri deklarasi ARM Yogyakarta mendukung pencapresan Jokowi di Nusantara Cafe, Jalan Nologaten, Sleman, DIY, Kamis, 20 Maret 2014. 

Menurutnya, pendirian ARM murni atas kehendaknya sendiri. Ia juga membantah jika masuknya dia di PDIP karena kekecewaannya atas ditolaknya sebagai peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, serta dipecatnya dari jabatan Kepala (BNP2TKI). 

"Saya adalah civil society menjabat sebagai Kepala BNPTKI dan saya terima kasih memeroleh pengalaman di situ. Namun saya harus punya orientasi politik, ya seperti Trisakti Bung Karno. Maka saya melihat waktu itu ada kesempatan untuk konvensi, kalau saya ada di situ pasti bisa ikut. Tapi saya tidak diajak," ucapnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Profil MR - AY Cabup dan Cawabup Lima Puluh Kota
Profil Muhammad Rahmad dan Asyirwan Yunus pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota.
Ini Tujuan Penangkapan Petinggi KAMI, Syahganda Nainggolan
IPW membeberkan beberapa tujuan dari penangkapan Syahganda Nainggolan salah satu petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
IPW: Penangkapan Syahganda Terapi Kejut Buat Pengikut KAMI
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyebut penangkapan Syahganda Nainggolan, salah satu petinggi KAMI hanya terapi kejut.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"