Profil Hasyim Wahid, Adik Bungsu Gus Dur

Adik bungsu Gus Dur, KH Hasyim Wahid atau yang akrab disapa Gus Im meninggal dunia pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Hasyim Wahid (Gus Im), Adik Bungsu Gus Dur. (Foto: Antara/Regina Safri)

Jakarta - Adik bungsu Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Hasyim Wahid atau yang akrab disapa Gus Im meninggal dunia pada Sabtu, 1 Agustus 2020. Kabar tersebut disampaikan oleh anak Gus Sholah, Irfan Wahid melalui akun twitter pribadinya.

"Telah berpulang KH. Hasyim Wahid binti KH. Wahid Hasyim (Gus Im) pada hari Sabtu pukul 04.18 WIB," ujar Irfan melalui akun Twitter @ipangwahid, Sabtu, 1 Agustus 2020.

Telah berpulang KH. Hasyim Wahid binti KH. Wahid Hasyim (Gus Im).

Gus Im dikabarkan meninggal dunia setelah berjuang melawan komplikasi ginjal yang dideritanya. Sebelumnya, ia sempat mendapat perawatan selama 2 minggu di RS Mayapada, Jakarta. 

Jenazah Gus Im dimakamkan di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Mambul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Profil Hasyim Wahid

Gus Im dikenal sebagai pemuda yang gemar bergaul dengan berbagai kalangan masyarakat, mulai dari aktivis hingga para petinggi militer. Di masa pemerintahan Soeharto, pria kelahiran Jakarta, 30 Oktober 1953 ini pernah mendapat julukan "Superintel" lantaran sering membagikan informasi rahasia terkait situasi politik dan ekonomi ke kerabat terdekatnya. 

Akibatnya, Gus Im sering dikejar aparat intelijen pada saat itu. Pria berambut kriting ini juga pernah bergurau jika sewaktu-waktu Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI, ia ingin diberi kepercayaan untuk mengepalai Badan Intelijen ABRI (BIA).

Cucu pendiri NU ini pernah beberapa kali mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Gus Im pernah terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) selama beberapa semester, dan satu semester di Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia mengaku gampang bosan sehingga malas untuk menyelesaikan pendidikannya selama 4 tahun di perguruan tinggi.

Setelah lama bergumul di dunia pendidikan formal dan aktif di sejumlah organisasi, Gus Im memilih terjun di dunia bisnis perakitan senjata. Saat itu, Gus Im menjadi pesaing bisnis sejumlah tokoh pebisnis besar lainnya, salah satunya Grup Salim. Namun, bungsu dari 6 bersaudara itu mengaku sering kalah dari pengusaha-pengusaha besar.

Terjun ke Dunia Politik

Saat Gus Dur terpilih sebagai Presiden, Gus Im diberi amanat untuk menjabat sebagai staf ahli di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), badan yang dibentuk untuk menyehatkan perbankan dan mengelola aset di bawah BPPN.

Kariernya di BPPN dimulai sejak 1 Desember 1999. Di sana Gus Im bertanggung jawab membangun hubungan dengan debitur yang saat itu kerap menghindar untuk memenuhi kewajibannya.

Kendati mendapat jabatan penting di pemerintahan, Gus Im tak semata-mata senang. Saat menjadi staf ahli di BPPN, namanya mulai banyak dikenal orang dan hal tersebut membuatnya risih karena merasa seperti selebriti. Hingga pada 27 Februari 2004, tepatnya di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, BPPN dibubarkan.

Selain menjabat sebagai staf ahli BPPN, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020 ini juga pernah menjadi anggota pengurus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan (1998-2000). Gus Im juga pernah dipercaya sebagai pengurus Lembaga Ta`lif wan Nasyr (LTN) PBNU pada 2010-2015, sekaligus Wali Santri Pondok Tebuireng, Mahrus Ali.

Pengagum Karya Seni

Selain aktif di dunia politik, Gus Im ternyata juga pengagum karya seni. Ia diketahui merupakan penggemar band beraliran metal asal Amerika Serikat (AS) Metallica, Guns N' Roses, hingga Beethoven.

Dalam suatu kesempatan, Gus Im mengaku mengidolakan penyair asal Cambridge, Massachusetts, AS, Edward Estlin Cummings dan ingin mengikuti jejaknya menjadi seorang penyair.

Selain itu, ia juga mengaku sebagai penggemar Charlie Chaplin. Menurutnya, Chaplin merupakan sosok yang selalu memposisikan diri sebagai kaum marginal di masyarakat dan punya pandangan kritis mengenai kehidupan. []

Profil:

Berita terkait
Jenazah Adik Bungsu Gus Dur Dimakamkan di Jombang
Cucu pendiri NU, KH Hasyim Wahid tutup usia di RS Mayapada akibat komplikasi ginjal. Jenazah adik bungsu Gus Dur akan dimakamkan di Jombang.
Profil KH Saifuddin Zuhri, Menteri Agama Ayah Lukman Hakim Saifuddin
KH Saifuddin Zuhri mengawali pendidikannya di Madrasah, juga rutin mengaji Alquran pada malam hari.
Profil Kiai Haji Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah
Wahai Dahlan, di depanmu ada bahaya besar dan peristiwa-peristiwa mengejutkan yang harus engkau lewati. KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.