Profil Fadli Zon dan Rencana Penghargaan dari Jokowi

Fadli Zon tengah menjadi perhatian publik setelah diumumkan akan dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya.
Fadli Zon. (Foto: Instagram/Fadli Zon)

Jakarta - Fadli Zon tengah menjadi perhatian publik setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengumumkan pernyataan mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menganugerahi Fadli sebagai tanda penghormatan Bintang Mahaputera Nararya.

Diketahui, penghargaan Bintang Mahaputera Nararya rutin diberikan Jokowi setiap tahun. Gelar kehormatan juga akan diberikan kepada sejumlah tokoh lain dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 75, 17 Agustus mendatang.

Melihat rekam jejak seorang Fadli Zon, sosok yang terkenal terhadap kritikannya terhadap pemerintah ini, lahir di Jakarta, 1 Juni 1971.

Fadli Zon merupakan putera pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim. Kedua orang tua Fadli berasal dari Minangkabau, Payangkumbuh, Sumatera Barat.

Lahir di kota Jakarta, namun Fadli menjalani pendidikan dasar di Cibeureum, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Kemudian, ia melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah Gadog, Bogor, lalu kembali ke Jakarta, hingga menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 31, Jakarta Timur.

Pria yang gemar mengoleksi wayang ini meneruskan kuliah di Program Studi Rusia dengan memilih Falkultas Sastra Universitas Indonesia. Ia berhasil menyelesaikan sarjananya di usia 26 tahun.

Sejak duduk di bangku kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi kampus maupun ekstra kampus. Bahkan pada tahun 1994, ia terpilih menjadi mahasiswa berprestasi I Universitas Indonesia dan mahasiswa berprestasi III tingkat Nasional. Terlihat jiwa lantangnya dalam berargumen masih menjadi senjata andalan hingga kini.

Awal kariernya Fadli sempat bekerja di dunia kewartawanan dan menjadi seorang penulis lepas di salah satu media.

Pada tahun 1997-1999, Fadli mulai menjelajahi dunia politik dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) dari golongan pemuda dan aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN. Selain itu, ia juga mendirikan lembaga kajian publik dengan nama Institute for Policy Studies (IPS)

Memasuki Era Reformasi pada tahun 1998, Fadli Zon bersama Yusril Ihza Mahendra mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) dan menjadi salah satu ketua hingga tahun 2001.

Kemudian, Fadli memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang dipimpin Prabowo Subianto. Sejak memutuskan bergabung pada tahun 2008, ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Selain aktif didunia politik, Fadli juga aktif di dunia bisnis. Ia sempat menjabat sebagai Direktur Nusantara Energy Resources, kemudian juga menjadi Direktur Umum Golden Spike pada perusahaan minyak dan gas milik swasta. Selain itu, ia juga sempat menjadi Direktur Nusantara Energy, Direktur PT Padi Nusantara dan terakhir sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Tindar Kerinci Agung pada tahun 2007.

Meski begitu, orang lebih mengenal sosok Fadli sebagai politikus yang selalu lantang menyampaikan kritik. Keberhasilannya dalam dunia politik mengantarkannya hingga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019.

Dari kesuksesan karirnya itulah Fadli berhasil meraih bintang tanda jasa dari Presiden Jokowi.

"Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kepada beberapa tokoh dalam berbagai bidang. Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya. Teruslah berjuang untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara," kata Mahfud Md melalui akun Twitternya, Senin, 10 Agustus 2020.

Bukan hanya Fadli Zon, nama politisi lainnya yang juga mendapatkan bintang tanda jasa ialah Fahri Hamzah. Keduanya merupakan mantan pimpinan DPR RI periode 2014-2019.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Jasa, dan Tanda Kehormatan, menjelaskan bahwa Tanda Kehormatan Bintang, terdiri dari dua jenis, yakni Bintang Sipil dan Bintang Militer.

Dua tanda kehormatan ini diberikan kepada perseorangan. Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera adalah bintang penghargaan untuk perseorangan sipil, setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia.

Bintang Mahaputera Nararya adalah bintang mahaputera kelima setelah Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, Bintang Mahaputera Pratama.[]

Berita terkait
Selain Fahri dan Fadli Zon, 3 Nama Lain Juga Dapat Penghargaan
Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan dianugerahi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bintang tanda jasa. Selain itu ada tiga nama lainnya.
Fadli Zon Ajak Waspadai Narasi Optimis Pemerintah
Anggota DPR Fadli Zon mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 pemerintah justru lamban dan salah resep. Dia mewaspadai narasi optimis yang ada
Fadli Zon Hapus Video Sembelih Hewan dengan Bengis
Anggota Komisi I DPR Fadli Zon dari Partai Gerindra Fadli Zon dianggap bengis saat memotong hewan kurban. Lantas, belakangan ia menghapus videonya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.