Profil Emmanuel Macron, Presiden Prancis Tuai Banyak Kecaman

Meski telah duduk sebagai Presiden Prancis, Macron sebenarnya bukan seorang politisi tulen. Latar belakangnya merupakan ekonom.
Emmanuel Macron. (Tagar/Facebook)

Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi perbincangan di negara muslim terkait pernyataannya yang menghina Islam. Dalam pidatonya pada awal Oktober lalu, dia mengatakan Islam di seluruh dunia sedang mengalami krisis terkait radikalisme. 

Ucapan itu dipicu setelah peristiwa pemenggalan kepala seorang guru sejarah, Samuel Paty, dalam perjalanan pulang usai mengajar.

Paty sebelumnya telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada siswa yang diajarnya sebagai materi pelajaran Kebebasan Berekspresi. Pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 18 tahun itu.

Prancis tidak akan pernah meninggalkan prinsip dan nilai-nilainya.

Presiden Turki, Recep Tayyop Erdogan salah satu yang menentang ucapan Macron dan menyerukan warganya untuk memboikot produk Prancis. 

"Prancis tidak akan pernah meninggalkan prinsip dan nilai-nilainya," kata juru bicara pemerintah Prancis, Gabriel Attal, dilansir dari Arab News, Kamis, 28 Oktober 2020.

Tak hanya itu, Prancis juga telah menarik utusan Duta Besarnya di Turki, pada Sabtu pekan lalu. Perseteruan itu bukan hanya dilatarbelakangi ucapan Macron atau Erdogan, tetapi juga respons terhadap berbagai masalah mereka termasuk hak maritim di Mediterania timur, Libya, Suriah dan konflik yang meningkat antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh.

"Komentar Presiden Erdogan tidak dapat diterima. Kelebihan dan kekasaran bukanlah metode. Kami menuntut agar Erdogan mengubah arah kebijakannya karena berbahaya dalam segala hal," kata seorang pejabat Prancis dikutip France24, Minggu, 25 Oktober 2020.

Profil Emmanuel Macron

Meski telah duduk sebagai Presiden Prancis, Macron sebenarnya bukan seorang politisi tulen. Latar belakangnya merupakan ekonom. Ia sempat menempuh studi di Sekolah Administrasi Nasional yang mencetak pegawai negeri sipil Prancis dan lulusan terbaik sekolah elite itu pada 2004.

Pria kelahiran Amiens, 21 Desember 1977 itu dilantik menjadi presiden Prancis sejak 14 Mei 2017 setelah mengalahkan Marine le Pen. Ia menikah dengan Brigitte Trogneux yang lebih tua 24 tahun darinya setelah tiga tahun lulus.

Sebelumnya ia sempat bekerja sebagai inspektur keuangan di Kementerian Ekonomi setelah kemudian bergabung dengan BRothschild & Cie sebagai bankir investasi.

Pada 2009, Macron memutuskan untuk menjadi politisi independen setelah bergabung sebagai anggota Partai Sosialis selama 3 tahun. Pada usianya ke 39 tahun, ia didaulat sebagai staf pribadi sekaligus pensihat senior Presiden Francois Hollande. 

Macron kemudian diangkat menjadi menteri ekonomi, industri, serta teknologi baru di bawah pemerintahan Manuel Valls. Tak lama kemudian ia mendirikan sebuah gerakan yang disusul 4 bulan kemudian dengan mengumumkan pengunduran diri dari pemerintahan pada April 2016.

Lalu pada 16 November 2016, Macron mengumumkan pencalonan sebagai presiden Prancis.

Gaya politiknya yang tenang, berpenampilan muda, namun terkadang meledak-ledak menjadi kekuatannya dalam kampanye pemilu, sehingga mengalahkan pesaing Francois Fillon. Modal kuat baginya untuk melaju ke putaran kedua melawan Le Pen.

Pada 7 Mei 2017, hasil pemilu menunjukkan dia menang atas Le Pen dan berhak melenggang ke Istana Elysee. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux ternyata selisih usia 25 tahun. Keduanya menikah pada tahun 2007 setelah Brigitte bercerai dengan suami sebelumnya.

Keduanya bertemu pertama kali saat Macron berusia 15 tahun. Kala itu Brigitte adalah guru Macron di Sekolah Menengah Atas La Provicende di Amiens.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dinilai telah menghina agama Islam. Hal tersebut dimulai ketika Macron berbicara tentang guru Samuel Paty yang dipenggal usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kebebasan berbicara awal bulan ini.

Macron bersumpah bahwa Prancis "tidak akan menyerah" soal kartun Nabi dan mengatakan Paty "dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita".

Kemarahan atas pernyataan Presiden Prancis membuat marah beberapa negara mayoritas Muslim. Tidak hanya melayangkan aksi protes, negara-negara tersebut juga memboikot produk-produk Prancis. []

Baca juga: 

Berita terkait
Presiden Prancis Emmanuel Macron Seperti Iblis di Koran Iran
Buntut dari pernyataannya, Presiden Prancis Emmanuel Macron dikecam umat muslim dunia. Di Iran, ia diperlihatkan seperti iblis.
Umat Islam Solo Kecam Presiden Prancis: Macron Go to Hell
Ribuan umat Islam Solo mengelar demo kecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melecehkan Islam. Macron go to hell.
Arab Saudi Kecam Karikatur Dukung Boikot Produk Prancis
Presiden Macron menyulut kontroversi kartun Nabi Muhammad yang menimbulkan protes dari beberapa negara Muslim dan boikot produk Prancis