TAGAR.id, Jakarta - Profil Elon Musk menjadi topik yang banyak di cari saat ini, lantaran dirinya baru saja membeli akun Twitter seharga seharga US$54,2 per lembar saham yang membuat total dana dikeluarkan US$44 miliar atau sekitar Rp 637,1 triliun.
Ia mengatakan ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya, menjanjikan fitur-fitur baru, membuat algoritma open source, mengalahkan bot spam dan mengautentifikasi semua manusia.
Profil Elon Musk
Elon Musk lahir tanggal 28 Juni 1971 di Afrika Selatan. Ayahnya, Errol Musk, adalah seorang insinyur elektromekanis, sedangkan sang ibu yang bernama Maye Musk berprofesi sebagai model.
Kini, Elon Musk dikenal sebagai seorang pengusaha yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia juga dianggap sebagai inovator yang berhasil menciptakan berbagai temuan kontemporer.
- Baca Juga: Elon Musk Jadi Pemegang Saham Terbesar di Twitter
- Baca Juga: Twitter Telan "Pil Racun" Tolak Elon Musk
Di dunia teknologi, Elon Musk sohor sebagai penemu sekaligus pendiri beberapa perusahaan, sebut saja PayPal, SpaceX, hingga Tesla.
Masa Kecil
Elon Musk termasuk tipe anak introvert dan kutu buku. Ia menunjukkan kecerdasannya sejak di masa-masa sekolah dan mengaku memiliki dua mata pelajaran favorit.
“Saat aku SMA, aku paling menonjol di dua bidang, fisika dan ilmu komputer. Itu adalah dua mata pelajaran terbaikku,” ucapnya seperti dikutip dari CNBC.
Tahun 1990, Elon Musk masuk ke Queen's University di Ontario, Kanada. Dua tahun kemudian ia pindah ke University of Pennsylvania dan mengejar gelar ganda. Elon Musk lulus tahun 1997 dengan gelar sarjana ekonomi dan fisika sekaligus.
Awal Karier Elon Musk
Media Sosial Baru yang Dipopulerkan Elon Musk Awal Karier Elon Musk Elon Musk selalu tertarik dengan sains, internet, dan hal-hal yang berkaitan dengan ruang angkasa.
Ia pun bercita-cita untuk menekuni karier di bidang itu dan benar-benar melakukannya setelah lulus kuliah. Tahun 1995, ketika era internet mulai meningkat, Elon Musk bersama dengan adiknya yang bernama Kimbal mendirikan perusahaan Zip2.
- Baca Juga: Hakim Diminta Perintahkan Elon Musk Diam
- Baca Juga: 5 Nasihat Elon Musk untuk Generasi Muda yang Kejar Impian
Pada 1999, perusahaan ini dijual pada perusahaan komputer Compaq dengan harga sekitar 300 juta dolar. Elon Musk kemudian beralih mendirikan sebuah layanan keuangan online bernama X.com.
Tahun 2000, X.com merger dengan perusahaan rivalnya, Confinity, dan berubah menjadi PayPal. PayPal yang dikenal sebagai layanan transfer uang digital ini kemudian dibeli oleh eBay pada tahun 2002.
Elon Musk juga tercatat sebagai pemegang saham terbesar di PayPal. Setelah PayPal dibeli oleh eBay, ia pun memiliki saham eBay sebesar 165 juta dolar.
Ambisi di Tesla dan SpaceX
Dikutip dari situs DW, Elon Musk memiliki tiga misi utama dalam menjalani kariernya. Ketiga misi itu berhubungan dengan resiko perubahan iklim, risiko ketergantungan pada satu planet, serta risiko usangnya umat manusia.
Dengan pemikirannya tersebut, ia mulai menciptakan berbagai temuan untuk mengurangi risiko-risiko di atas, salah satunya adalah Tesla. Tesla Motors adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, khususnya memproduksi mobil listrik yang ramah lingkungan.
Tak hanya Tesla, Elon Musk juga memimpin perusahaan SolarCity yang bergerak di bidang teknologi tenaga surya. Semuanya merupakan perwujudan dari ambisi Elon Musk untuk mengurangi resiko perubahan iklim.
Tahun 2002, Elon Musk mendirikan SpaceX yang merupakan perusahaan transportasi khusus luar angkasa dan bekerja sama dengan NASA.
Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa umat manusia mungkin akan terancam punah apabila hanya bergantung pada satu planet.
Elon Musk tak hanya duduk sebagai CEO dan mengurusi hal-hal korporat perusahaan, tapi ia juga terjun langsung dalam berbagai proyek SpaceX. Dengan ilmu fisika dan berbagai kemampuannya, Elon Musk ikut mendesain dan membangun roket sekaligus pesawat ruang angkasa. []