Sleman - Kapten Pilot Chris Sukarjono turut mengenang pesawat buatan anak bangsa yang pernah terbang 21 tahun silam kala itu. Burung besi yang diterbangkan pria kelahiran Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini sekarang menjadi koleksi baru di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Pria usia 81 tahun ini merupakan pilot yang tergabung dalam proyek pengembangan N250 Gatutkaca. Pada tahun 1995 saat HUT Kemerdekaan Indonesia ke-50 tahun, Chris ditunjuk untuk melakukan uji coba penerbangan pertama kalinya.
Saat itu terdapat beberapa prototipe yang akan dikembangkan. Namun hanya prototipe (PA-01) yang selesai dikerjakan dan segera diuji coba. "Ini merupakan prototipe pertama yang sebelumnya tidak ada. Semuanya dibangun dengan hal baru," kata Chris Sumarjono saat peresmian Pesawat N250 Gatutkaca di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, belum lama ini.
Chris mengenang, bahwa awalnya tidak menyangka mendapat panggilan dan ditunjuk untuk menerbangkan N250 Gatutkaca. Saat itu, dirinya bertugas di TNI Angkatan Udara (AU).
Ini merupakan prototipe pertama yang sebelumnya tidak ada. Semuanya dibangun dengan hal baru.
Chris bercerita, memang hanya beberapa orang saja yang mendapat pelatihan untuk menerbangkan N250. Pasalnya pesawat jenis fly by wire yang sistem kendalinya dilakukan secara manual ini tidak banyak yang bisa mengoperasikan. Namun begitu, Chris mengaku tidak ada seleksi khusus agar bisa menerbangkan pesawat itu.
Dia mengaku menerbangkan pesawat karya bangsa Indonesia ini paling berbeda sendiri. Pria yang juga melanglang buana di bidang penerbangan ini sedikitnya telah menerbangkan 20 pesawat yang berbeda.
Menurut dia, pesawat hasil rakitan Presiden RI ke-3 ini dalam mengendalikan mesin terasa lebih halus. "Jadi memang (kendali pesawat) agak berat. Tapi dari berat itu semuanya dan sistem kendali terasa lebih halus. Saya sampai terkesan dibuatnya," ucapnya.
Kapala Dinas Penerangan Angakaran Udara (AU) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Ardiyanto mengatakan Pemberangkatan N250 Gatutkaca memiliki kisah yang unik. Dibongkar di Landasan Udara Husein Sastranegara, Bandung pada 13 Agustus 2020 dan dikirim melalui jalur darat pada Kamis, 20 Agustus 2020 menuju Yogyakarta.
Pada Jumat, 21 Agustus 2020 sekitar pukul 04.00 pagi pesawat sampai di Kota Gudeg dalam keadaan aman tidak mengalami kerusakan. Pesawat N250 Gatutkaca di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, menambah koleksi pesawat menjadi 60 unit.
Hingga kini koleksi di museum sendiri terjadi di luar dan di dalam hanggar. Sebanyak 39 unit berada di dalam hanggar. Sementara 21 unit pesawat berada di luar hanggar. N-250 Gatotkoco sendiri ditempatkan di luar hanggar. []