Jakarta, (Tagar 5/8/2018) – Semangat persatuan adalah aset terbesar bangsa dan negara yang harus terus dijaga. Penegasan ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Harmoni Indonesia 2018 di Plaza Timur, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (5/8).
"Kita semangati semuanya agar kita sadar, agar kita paham bahwa persatuan dan kerukunan, nasionalisme adalah aset terbesar bangsa kita," kata Presiden.
Harmoni Indonesia 2018 menyelenggarakan acara harmoni musik melantunkan lagu-lagu nasional. Warna-warni pakaian adat busana nasional serta pakaian religius pun turut menghiasi panggung acara, memamerkan kekayaan ragam budaya bangsa.
Masyarakat antusias menyambut kehadiran Presiden Jokowi yang bergaya kasual dengan mengenakan kaos polo lengan panjang berwarna putih dan bercelana jeans biru tua.
Presiden menyapa seluruh masyarakat Indonesia baik yang hadir maupun mereka yang menyaksikan melalui televisi. "Selamat pagi semuanya. Merdeka, merdeka, merdeka! Saya ke sana, ya?" kata Jokowi yang kemudian turun dari podium dan menyalami pengunjung yang juga menyaksikan acara bernyanyi bersama itu.
Presiden turut bersenandung bersama peserta dengan didampingi oleh Addie MS sebagai dirigen orkestrasi. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat negara.
Lagu-lagu nasional, seperti Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, Garuda Pancasila, Bagimu Negeri, serta Rayuan Pulau Kelapa dinyanyikan oleh peserta yang terdiri atas beberapa mahasiswa dari 34 perguruan tinggi negeri dan swasta dari sejumlah provinsi di Indonesia, serta para perwakilan mahasiswa yang sedang melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Kita Satu Kesatuan
Sementara itu, segenap civitas akademika Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar turut menggemakan semangat "Harmoni Indonesia 2018" dengan kegiatan senam bersama serta menyanyikan lagu kebangsaan dan perjuangan.
"Ini merupakan acara serentak yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Presiden kita sangat mengapresiasi bagaimana kita membangkitkan kembali nasionalisme. Apalagi kita sudah memasuki bulan Agustus, yaitu bulan Kemerdekaan dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-73 RI. Jadi, seluruh Indonesia kita gemakan Harmoni Indonesia," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar, MHum di sela-sela acara, di Denpasar, Minggu.
Kegiatan "Harmoni Indonesia 2018", ujar Prof Arya, sekaligus merupakan imbauan langsung dari Menristekdikti, dengan harapan kalangan kampus dapat bersama-sama membangkitkan semangat harmoni di tengah kondisi bangsa yang akhir-akhir ini ditengarai mengarah pada disharmoni dan terancamnya persatuan bangsa.
"Dengan kita bersama-sama menyanyikan lagu perjuangan, hal ini untuk kembali merekatkan dan mengingatkan kita semua untuk menjadi satu kesatuan, ber-Bhinneka Tunggal Ika yang selalu harus kita junjung tinggi. Keragaman seharusnya menjadi kekuatan bagi kita semua," ucapnya.
Pentingnya membangun semangat persatuan dan kebangsaan, lanjut Prof Arya, tak hanya penting ditunjukkan di internal warga kampus, sekaligus mesti dibangun dengan lingkungan eksternal atau masyarakat.
"Dengan demikian, rasa kebangsaan akan tumbuh, sehingga program-program pembangunan akan dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
ISI Denpasar sendiri, tambah Prof Arya seperti dikutip Antara, dalam membangun dan membangkitkan semangat persatuan dan kebersamaan, telah diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari saling bertegur sapa antarwarga kampus, hingga melaksanakan kegiatan pagelaran dan pameran bersama.
Di samping memang tertuang dalam sejumlah mata kuliah yang menyangkut Pancasila dan Kewarganegaraan, serta dari awal mahasiswa menginjakkan kaki di kampus telah diberi pemahaman mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
"Untuk kegiatan serentak hari ini, kami sangat mengapresiasi. Tidak saja hari ini, tetapi kebersamaan ini memang sudah kami laksanakan dan telah menjadi kewajiban bersama," ucapnya.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar Dr Drs I Gusti Ngurah Seramasara MHum menambahkan, dengan berbagai kegiatan "Harmoni Indonesia 2018" itu, pihaknya sekaligus ingin menunjukkan kekompakan civitas akademika setempat.
"Selain itu, kami ingin memunculkan dan membangun satu kesatuan yang utuh, penguatan rasa sebangsa, dan se-Tanah Air," ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM itu.
Tidak kalah penting, lanjut Ngurah Seramasara, adalah bagaimana ISI Denpasar juga menunjukkan kekompakan untuk menyambut event bergengsi Asian Games.
Segenap civitas akademika ISI Denpasar terlihat antusias mengikuti keseluruhan rangkaian "Harmoni Indonesia 2018" dengan senam bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sejumlah lagu perjuangan itu. [o]