Presiden: Masih Ada Potensi Inefisiensi Anggaran

Presiden Joko Widodo menyebut masih ada potensi inefisiensi anggaran akibat setiap kementerian masing-masing merencanakan program yang sama.
Dalam Rapat kabinet, Rabu (1/2), Presiden Joko Widodo menyebut masih ada potensi inefisiensi anggaran akibat setiap kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian masing-masing merencanakan program yang sama. (Foto: Ant)

Jakarta, (Tagar/1/2) - Presiden Joko Widodo menyebut masih ada potensi inefisiensi anggaran akibat setiap kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian masing-masing merencanakan program yang sama.

"Misalnya masalah IT, masalah pengadaan kapal, masalah radar, masalah bantuan UMKM. Tolong ini betul-betul dicermati," kata Presiden saat memimpin Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Rabu (1/2).

Jokowi meminta para menteri dan ketua lembaga dalam menjaga ektifitas pelaksanaan kerja pemerintah harus saling bersinergi dan saling berkoordinasi serta konsolidasi, baik antara pusat dengan daerah.

Presiden meminta di tingkat pusat, para menteri koordinator (menko) untuk memastikan pelaksanaan program yang lintas kementerian, lintas lembaga maupun pusat ke daerah agar bisa saling sejalan dan tidak bertabrakan.

"Yang paling penting juga lebih efisien,' tegasnya kepada seluruh para menteri dan ketua lembaga yang hadir.

Dalam Rapat kabinet Paripurna yang mengambil topik rencana kerja pemerintah 2017 serta kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2018, Presiden meminta seluruh menteri dan kepala lembaga untuk meningkatkan komunikasi publik yang baik.

"Jangan sampai saudara-saudara kerja dari pagi ke pagi tapi tidak terkomunikasikan dengan baik, tidak diketahui oleh publik apa yang sudah dikerjakan," katanya.

Presiden meminta para pembantunya yang tergabung dalam Kabinet Kerja ini harus proaktif dengan menyampaikan program kerjanya ke publik.

"Sampaikan yang telah dilakukan, yang tengah dilakukan dan yang akan dilakukan. Betul-betul harus proaktif karena kerja keras kita harus diketahui rakyat," tegasnya.

Jokowi meminta informasi dan kendala disampaikan sehingga masyarakat bisa memberikan masukan dan rakyat merasa ikut memiliki program yang dikerjakan pemerintah.

Presiden juga meminta para menterinya untuk merespon setiap informasi yang tidak benar agar diluruskan dengan penjelasan yang benar.

"Kalau ada yang disampaikan di media tidak benar harus diluruskan, dibetulkan, jangan tidak diberikan penjelasan sama sekali," katanya.

Presiden mengungkapkan bahwa informasi yang berseliweran dari berbagai sumber harus direspon dengan cepat dan tidak dibiarkan berkembang begitu saja tanpa sebuah penjelasan yang jelas.

"Setiap orang bisa jadi sumber, bisa membuat berita sendiri, banyak kabar yang tidsk betul, banyak kabar yang bohong. Ini harus direspon dengan cepat, jangan dibiarkan berkembang begitu saja tanpa sebuah penjelasan yang jelas," katanya. (fet/ant)

Berita terkait
0
Lionel Messi Kembali ke Barcelona Mungkin di Tahun 2023
Mantan kapten Blaugrana itu memiliki satu tahun lagi dalam kontraknya di PSG sampai dia jadi pemian bebas transfer