Presiden: Jangan Bandingkan Beda Upah di Jawa, Sumbar, dan Gowa

Memang dibandingkan di Jawa Tengah itu hanya Rp 100 ribu per hari. Di lain tempat, di Sumbar Rp 110 ribu per hari. Jadi jangan dibanding-bandingkan,” tutur Kepala Negara.
Di bawah guyuran hujan lebat, Presiden melihat langsung kegiatan padat karya tunai untuk membangun jalan produksi sepanjang 1.040 meter dan lebar 3 meter dengan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat dan kelompok tani di Desa Panyangkalang, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Kamis 15 Februari 2018. (Rio)

Gowa, (Tagar 15/2/2018) - Setelah menyerahkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar di Kabupaten Gowa, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau pelaksanaan padat karya tunai untuk pembangunan jalan produksi dan saluran irigasi di Desa Panyangkalang, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Kamis 15 Februari 2018.

Di bawah guyuran hujan lebat, Presiden melihat langsung kegiatan padat karya tunai untuk membangun jalan produksi sepanjang 1.040 meter dan lebar 3 meter dengan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat dan kelompok tani sebanyak 50 orang. Adapun nilai dari padat karya tunai ini adalah Rp 600 juta.

Sementara itu, untuk pembangunan irigasi dengan membangun saluran sepanjang 581 meter dengan tenaga kerja sebanyak 150 orang dan nilai nilai dari padat karya tunai sebesar Rp 675 juta.

Setelah meninjau padat karya tunai tersebut, Presiden menjelaskan bahwa di Provinsi Sulawesi Selatan terdapat 380 lokasi padat karya tunai.

“Ada berupa irigasi. Ada berupa jalan persawahan untuk mempermudah produksi. Dan kita harapkan saluran irigasi sekundernya sudah bagus. Nanti tersiernya baik sehingga terjadi peningkatan produksi,” ujar Presiden kepada wartawan.

Sementara itu, untuk upah yang diterima berbeda-beda antar daerah. Di Kabupaten Gowa misalnya, upah untuk tukang Rp 125 ribu per hari dan pembantunya Rp 85 ribu.

“Di Kabupaten Gowa standarnya seperti itu. Yang jelas mengikuti standar yang ada sehingga jangan sampai merusak pasar. Memang dibandingkan di Jawa Tengah itu hanya Rp 100 ribu per hari. Di lain tempat, di Sumbar Rp 110 ribu per hari. Jadi jangan dibanding-bandingkan,” tutur Kepala Negara. (rio)

Berita terkait