Presiden Jair Bolsonaro Ancam Brasil Keluar dari WHO

Presiden Jair Bolsonaro mengancam menarik Brasil keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Presiden Brazil Jair Bolsonaro memakai masker. (Foto: Antara/REUTERS/ADRIANO MACHADO)

Jakarta - Presiden Jair Bolsonaro mengancam menarik Brasil keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) setelah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu memperingatkan pemerintah-pemerintah atas risiko mencabut karantina wilayah sebelum memperlambat penyebaran coronavirus Covid-19. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu, 6 Juni 2020.

Catatan tertinggi kasus Covid-19 terbaru di Brasil untuk korban tewas harian akibat virus corona melebihi kasus yang terjadi di Italia, tapi Bolsonaro terus berargumen untuk mencabut secepatnya perintah isolasi negara bagian, seraya berpendapat bahwa ongkos ekonomi mereka melampaui risiko kesehatan masyarakat. 

Halaman depan koran Brazil Folha de S. Paulo menggaris bawahi bahwa hanya dalam tempo 100 hari sejak Bolsonaro menggambarkan virus corona sebagai flu sepele itu kini telah membunuh satu orang Brazil per menit. 

"Ketika Anda membaca (koran) ini, orang Brasil lain meninggal akibat virus corona," kata demikian koran itu. 

Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan pada Kamis malam (4/6/2020) bahwa kasus terkonfirmasi di negeri itu melonjak melewati 600.000 dan 1.437 kematian tercatat dalam 24 jam. Dengan lebih dari 34.000 nyawa melayang, pandemi itu membunuh lebih banyak orang di Brazil daripada negara mana pun di luar Amerika Serikat dan Inggris. 

Ketika ditanya tentang upaya melonggarkan perintah jarak sosial di Brazil meski ada tingkat kematian harian dan diagnosa yang meningkat, juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan kriteria kunci mencabut karantina wilayah adalah penularan yang melambat. 

"Epidemi, wabah, di Amerika Latin sungguh memprihatinkan," katanya dalam konferensi pers di Jenewa. Dia mengatakan di antara enam kriteria terpenting untuk melonggarkan karantina, satu di antaranya  adalah secara ideal penularan mengalami penurunan." 

Kepada wartawan pada Jumat, 5 Juni 2020, Presiden Bolsonaro berkomentar Brazil akan mempertimbangkan meninggalkan WHO kecuali bila badan itu berhenti menjadi satu organisasi politik yang berpihak. 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sekutu ideologis Bolsonaro, mengatakan bulan lalu bahwa AS akan mengakhiri hubungannya dengan WHO, seraya menuduhnya menjadi boneka China, tempat pertama kali virus corona muncul. 

Penolakan Presiden Bolsonaro atas risiko virus corona terhadap kesehatan masyarakat dan upaya untuk mencabut karantina negara bagian mengundang kritik dari berbagai kalangan di Brasil, yang sebagian menuduhnya memanfaatkan krisis untuk merongrong lembaga-lembaga demokratis. 

Namun, banyak di antara pengkritik itu terbelah menyangkut keselamatan dan keefektifan demo anti-pemerintah di saat pandemik Covid-19, terutama setelah protes kecil dihadapi dengan pertunjukan kekuatan polisi yang berlebihan akhir pekan lalu.[]

Berita terkait
Covid-19 di Brasil Menyebar Bak Tarian Samba
Awal pandemi Covid-19 grafik kasus baru di Brasil landai, Presiden Jaro Bolsonaro anggap remeh melalui pernyataan sebut corona sebagai flu ringan
Angka Kematian Covid-19 di Brasil Tembus 31.199
Jumlah kematian akibat terpapar virus corona Covid-19 di Brasil menembus angka di atas 30 ribu orang.
Covid-19 Brasil Jumlah Kasus Sudah Tembus 500.000
Di luar perkiraan banyak kalangan tanggal 31 Mei 2020, Brasil catat jumlah kasus Covid-19 tembus angka 500.000, semula kasusnya di Brasil kecil
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.