Teheran, (Tagar 30/5/2017) - Presiden Iran Hassan Rouhani telah melakukan kecurangan saat pemilihan presiden Iran yang berlangsung Mei lalu. Hal itu diungkapkan tokoh oposisi Iran, Ebrahim Raisi kepada pers, Selasa (30/5).
Raisi meminta kepada badan pengawas pemilihan umum untuk melakukan penyelidikan. Dia juga menuntut diadakannya pemilu ulang.
"Merusak jumlah peserta pemilu dan tidak mengirimkan surat suara ke pusat-pusat di mana lawan pemerintah memiliki peluang mendapatkan suara," kata Raisi yang dikenal sebagai tokoh konservatif Iran.
Raisi meminta Dewan Wali dan pengadilan untuk tidak membiarkan hak rakyat Iran diinjak-injak. Menurutnya pemungutan suara itu telah merusak kepercayaan rakyat, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/5).
Dewan Wali adalah badan pemerintah yang bertugas untuk memilih calon Presiden dan mengawasi pemilihan di Iran. Dewan ini diketahui telah menyetujui hasil pemilu dan Rouhani dipastikan kembali memimpin Iran. (wwn)