Presiden Biden Janji Jatuhkan Sanksi Lebih Banyak pada Iran karena Menyerang Demonstran

Presiden Biden sebut AS berencana "memberlakukan lebih banyak sanksi" kepada Iran karena pemerintahan negara tersebut serang warga yang demonstrasi
Sejumlah demonstran menyalakan api dalam aksi protes terkait kematian Mahsa Amini, yang tewas dalam tahanan polisi moral Iran, di Teheran, Iran, pada 21 September 2022. (Foto: voaindonesia.com/West Asia News Agency via Reuters)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Selasa, 4 Oktober 2022, mengatakan, AS berencana "memberlakukan lebih banyak sanksi" kepada Iran pada minggu ini karena pemerintahan negara tersebut telah menyerang para warga yang demonstrasi menentang pemerintah Iran atas tewasnya seorang perempuan dalam tahanan polisi moral negara itu.

Biden dalam cuitannya di Twitter tidak menguraikan langkah apa yang akan diambil oleh AS terhadap pemerintah di Teheran.

biden di pbb soa chinaPresiden Joe Biden juga menegaskan bahwa AS “tidak mencari konflik” dengan Beijing, pada pidato hari Rabu, 21 September 2022. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Dia mengatakan, “AS bersama dengan perempuan dan warga Iran yang menginspirasi dunia dengan keberanian mereka. Kami akan terus mendukung hak-hak warga Iran untuk memprotes secara bebas.”

Komentar Biden tersebut menandakan hari kedua berturut-turut di mana pihak Gedung Putih menyerang pemerintah Iran atas perlakuannya terhadap para demonstran terkait kematian Mahsa Amini, yang berusia 22 tahun.

Pada Senin, 3 Oktober 2022, juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan kepada reporter, “Kami khawatir dan terkejut dengan laporan yang menyebutkan bahwa para petugas keamanan (di Iran) menanggapi protes damai yang dilakukan para mahasiswa dengan tindak kekerasan dan penangkapan masal.”

Jubir Gedung Putih Karine Jean-PierreJuru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre. (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

Serangkaian aksi protes di Iran, yang kini sudah memasuki minggu ketiga, telah ditanggapi dengan tindakan keras oleh polisi dan pasukan keamanan. Sebuah data yang dihimpun oleh Kantor Berita Associated Press (AP) yang diambil berdasarkan pernyataan pemerintah menunjukkan setidaknya 14 orang telah tewas dan 1.500 lainnya ditahan dalam sejumlah aksi protes yang berlangsung.

Sementara itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya 130 orang tewas dan ribuan lainnya ditahan dalam protes-protes tersebut. (jm/lt)/voaindonesia.com/VOA. []

Berita terkait
Organisasi HAM Serukan FIFA Singkirkan Iran dari Piala Dunia Qatar 2022
Organisasi itu mengatakan pihak berwenang Iran terus menolak mengizinkan perempuan menghadiri pertandingan sepak bola di stadion