Prancis Terapkan Jam Malam Nasional yang Ketat Tekan Pandemi

Prancis terapkan jam malam yang ketat secara nasional untuk tekan pandemi virus corona, Austria perpanjang lockdown
Warga dilarang keluar rumah mulai pukul 18.00 hingga 06.00 dalam upaya menekan pandemi Covid-19 (Foto: bbc.com/indonesia – EPA)

Jakarta - Kota dan desa di seluruh Prancis terlihat sepi pada akhir pekan lalu karena warga berada di rumah dan kegiatan bisnis berhenti seiring dengan pemberlakuan jam malam secara nasional, sebagai bagian dari upaya menekan pandemi virus corona (Covid-19).

Virus corona telah menyebabkan lebih dari 70.000 orang meninggal di Prancis, jumlah kematian terbesar ketujuh di dunia. Jumlah kasus positif virus corona sampai 18 Januari 2021 dilaporkan sebanyak 2.910.989 (worldometer).

Pemerintah secara khusus khawatir dengan varian baru virus corona, yang pertama kali ditemukan di Inggris. Varian baru ini diketahui lebih mudah menyebar dan menyumbang satu persen dari munculnya kasus baru.

1. Warga Diwajibkan Memakai Masker

Austria, sementara itu, menambah daftar negara di Eropa yang memutuskan untuk memperpanjang dan memperketat karantina wilayah atau lockdown.

Kanselir Australia, Sebastian Kurz, mengatakan karantina wilayah yang mestinya berakhir hari Minggu, 25 Januari, akan diperpanjang setidaknya selama dua pekan.

Selama lockdown, warga diwajibkan memakai masker dengan standar lebih tinggi ketika berada di toko dan transportasi umum. Jaga jarak harus setidaknya dua meter, bukan satu meter seperti yang berlaku sekarang.

Pengetatan aturan ini mirip dengan yang berlalu di kawasan tetangga, negara bagian Jerman, Bavaria. Bar dan restoran belum boleh buka.

Di Portugal, tempat-tempat pemungutan suara untuk pemilihan presiden pekan depan sudah mulai dibuka dalam upaya untuk mencegah kerumunan, yang dikhawatirkan bisa menjadi titik penularan virus.

polisi di parisPolisi di Paris dikerahkan untuk memastikan pemberlakuan jam malam (Foto: bbc.com/indonesia – EPA)

Larangan keluar rumah pada malam hari di Prancis berlaku mulai pukul 18.00 hingga 06.00 keesokan harinya. Dan terhitung mulai Senin, 18 Januari 2021, mereka yang masuk ke Prancis dari luar negara-negara anggota Uni Eropa harus menunjukkan hasil tes negatif dan wajib melakukan isolasi selama satu pekan.

2. Jam Malam di Prancis

"Langkah-langkah ini perlu karena situasi [mengharuskan kami mengambil langkah tersebut]. Keadaannya memburuk, namun lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga kita ... tapi tetap saja kebijakan itu harus diberlakukan, terutama dengan evolusi virus," kata Jean Castex, perdana menteri Prancis. "Itu berarti kita harus ekstra waspada," kata Castex.

Jam malam yang berlaku pada pukul 18.00 akan memaksa kegiatan bisnis tutup lebih awal, dan berarti ada potensi kehilangan pemasukan pada jam-jam petang atau malam hari, sesuatu yang membuat Mickael Levy khawatir.

Ia memiliki toko kacamata dan banyak pelanggan datang ke tokonya pada malam hari, setelah pulang dari kantor pada pukul 18.00.

"Bagi kami, ini adalah kerugian ekonomi," kata Levy kepada kantor berita Reuters. Ia berharap pembatasan seperti ini memang efektif menekan pandemi.

corona prancisIlustrasi: Warga Paris memakai masker pada kegiatan di luar rumah (Foto: dw.com/en)

Jumlah kasus harian sudah turun ke kisaran 20.000 --lebih rendah dari Inggris yang berada di kisaran 40.000 hingga 50.000 kasus per hari-- namun jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 masih tinggi.

Selain itu, pemerintah dikritik karena dianggap lamban meluncurkan program vaksinasi.

Renaud Piarroux, pakar epidemiologi, mengatakan jam malam diperkirakan "tidak berdampak signifikan dalam menekan penyebaran varian baru virus corona".

Menurut Piarroux, untuk menekan varian baru perlu upaya yang lebih besar seperti yang diambil pemerintah Jerman dan Inggris. Ia mengatakan harus ada lockdown nasional untuk menekan pandemi (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif Virus Corona
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dinyatakan positif Covid-19, dan siapa saja pemimpin dunia lain yang sudah terpapar virus corona
Lonjakan Kasus Virus Corona di Prancis Tembus Angka 2 Juta
Di awal pandemi kasus virus corona grafik kasus di Prancis mendatar sapai awal Agustus 2020, tapi belakangan terjadi lonjakan kasus tembus 2 juta
Universitas di Prancis Klaster Penyebaran Virus Corona
Sejak kampus dibuka di wilayah Prancis dilaporkan lebih dari 12 klaster penyebaran virus corona terjadi di kampus sejak ruang kuliah dibuka kembali
0
Pemerintah Terus Antisipasi Subvarian Covid-19
Pemerintah terus antisipasi penyebaran subvarian (Omicron), BA.4 maupun BA.5, transmisi komunitas mencapai angka 8/25 orang per 100 ribu