Jakarta – Prancis telah membatalkan pertemuan antara Menteri Pertahanan, Florence Parly, dan mitra sejawatnya dari Inggris yang sedianya diadakan pekan ini. Langkah itu dilakukan setelah Australia membatalkan pembelian kapal selam dari Prancis, karena lebih memilih perjanjian dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, seperti yang dikatakan oleh dua sumber yang memahami isu tersebut.
Parly memutuskan untuk membatalkan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, seperti dikatakan oleh sumber-sumber itu.
Kementerian Pertahanan Prancis belum bisa segera dihubungi. Kementerian pertahanan Inggris sendiri menolak untuk berkomentar.
Sumber-sumber itu mengonfirmasi sebuah laporan sebelumnya dalam surat kabar Inggris, The Guardian, yang menyatakan bahwa pertemuan itu telah dibatalkan.
Pembatalan kontrak kapal selam bernilai miliaran dolar dengan Australia yang disepakati pada 2016 itu telah memicu ketegangan diplomatik. Prancis menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia.
Prancis mengklaim belum diberi informasi oleh sekutu-sekutunya mengenai aliansi baru tersebut. Sedangkan Australia mengatakan telah menjelaskan kepada Prancis selama berbulan-bulan mengenai kekhawatirannya terkait kontrak itu.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden AS, Joe Biden, akan berbicara lewat telepon dalam beberapa hari mendatang untuk membahas krisis itu, kata juru bicara pemerintah Prancis pada Minggu, 19 September 2021 (vm/ka)/Reuters/voaindonesia.com. []
Prancis Kecam Australia Terkait Kontrak Pembuatan Kapal Selam
Tangkis Serangan Korut, Kapal Perang Australia Dipersenjatai Anti Rudal
Warning Perang Korea! Australia dan Okinawa Jepang Target Rudal Korut, Inggris Siaga
Australia Bikin Kesalahan Besar Batalkan Kesepakatan Kapal Selam