Untuk Indonesia

Prabowo Takut Najwa Shihab Memandu Debat?

Najwa Shihab selalu berpatokan data untuk bertanya. Ini yang ditakutkan kubu Prabowo. - Tulisan Denny Siregar
Najwa Shihab. (Foto: Instagram/Najwa Shihab)

Oleh: Denny Siregar*

Tarik ulur siapa yang akan memandu debat kembali berlangsung.

Debat kedua nanti tanggal 17 Februari 2019, hanya akan dihadiri oleh para Calon Presiden, tanpa didampingi Calon wakilnya. Dan banyak hal yang akan diubah oleh KPU sehingga berbeda dengan debat pertama. Seperti tata panggung nanti, tidak ada penonton atau relawan yang berada di belakang Capres karena menurut KPU malah bikin gaduh dan tidak tertib.

Nah, yang masih menjadi tarik ulur kedua timses baik dari TKN Jokowi dan BPN Prabowo adalah siapa moderator atau pemandu debatnya.

Nama Najwa Shihab atau biasa dipanggil Nana, kembali mencuat sebagai kadidat. Najwa pada waktu debat pertama juga muncul sebagai kandidat kuat tetapi ditolak oleh tim BPN. Akhirnya debat pertama dipandu oleh Ira Koesno.

Di debat kedua ini nama Najwa kembali terangkat. Presenter terkenal ini diajukan kembali oleh tim TKN untuk memandu debat, tetapi kembali ditolak keras oleh BPN Prabowo.

Kenapa Najwa selalu ditolak?

Najwa selama ini dikenal sebagai presenter yang selalu menelanjangi narasumbernya dalam setiap acara. Pertanyaan-pertanyaannya yang menohok dan kemampuannya mempelajari kelemahan narasumber menjadi palu keras bagi narasumber yang tidak siap berhadapan dengannya.

Dan Najwa selalu berpatokan dengan data untuk bertanya. Ini yang ditakutkan kubu Prabowo, bahwa ketika Capres mereka ditanya "datanya mana?" Prabowo bisa kelimpungan, karena ia terbiasa bermain di retorika minus data. Dan ini sudah menjadi kekurangan Prabowo yang diketahui orang banyak.

Contoh saja ketika Prabowo bisa-bisanya mengatakan bahwa Haiti adalah negara di Benua Afrika. Atau ketika ia mengatakan bahwa Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia.

Kesalahan data Prabowo tentu bisa menjadi serangan yang memalukan, ketika Najwa nanti mengoreksinya dengan kata-kata tajam. Dan kalau itu terjadi, Prabowo bisa joget lagi sambil menahan emosi. Mungkin jogetnya bisa lebih lama karena memang dia sudah tidak suka Najwa sejak lama. Bisa spin dan split kedua kakinya di lantai.

Itulah kenapa Najwa Shihab ditolak keras oleh BPN. Alasan bahwa Najwa berpihak tentu mengada-ada karena Najwa tidak pernah peduli siapa yang harus dia telanjangi. Pokoknya siap-siap aja kalau jawab ngawur, Najwa pasti menyerang.

Tapi kalau melihat debat pertama, sepertinya peran moderator tidak terlalu berpengaruh karena hanya mengantar acara saja. Tidak ada pertanyaan dari moderator langsung kepada para Capres. Lalu, kenapa kok Prabowo takut sama Najwa?

Seandainya Najwa Shihab yang lolos menjadi moderator tentu acara debat akan mengalir menyenangkan. Najwa lebih luwes daripada Ira Koesno yang terlihat kaku dan galak layaknya guru Bahasa Inggris yang melotot keras ketika kita tidak mampu membedakan mana past tense dan mana future tense.

Seruput dulu kopinya....

*Denny Siregar penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait