Jakarta - Kehadiran Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pembukaan Kongres V PDI Perjuangan, jangan disalahartikan sebagai bentuk komunikasi gabung dalam koalisi pemerintahan.
"Kehadiran Prabowo merupakan silaturahmi, namun jangan disalahartikan sebagai bentuk komunikasi untuk berkoalisi di pemerintahan," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019, dikutip dari Antara.
Kehadiran Prabowo, kata Andre, dalam Kongres V PDIP tidak ada kaitannya dengan komposisi menteri di kabinet, karena hak prerogatif Jokowi.
Kehadiran Prabowo nanti merupakan contoh bagus bagi demokrasi di Indonesia.
Menurut dia, kehadiran Prabowo dalam Rakernas PDIP sekedar memenuhi undangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Yang ingin saya tekankan bahwa kehadiran Prabowo nanti merupakan contoh bagus bagi demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Pertemuan Prabowo-Megawati dalam Kongres V PDIP patut diapresiasi, karena dua tokoh bangsa yang selama di pemilu presiden berada pada dua kubu yang berlawanan, kemudian bertemu dan bersilaturahmi untuk kebaikan bangsa.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto diberitakan menghadiri pembukaan Kongres V DPP PDI Perjuangan pada Kamis, 8 Agustus 2019 di Bali.
Prabowo dikabarkan sudah berangkat ke Bali Rabu, 7 Agustus 2019, didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo dan Sugiono. []
